Iran akan ambil sikap tegas jika AS langgar perjanjian JCPOA
Rouhani menjelaskan bahwa landasan Tehran dalam perjanjian nuklir Iran dengan Kelompok 5+1 (JCPOA) adalah kepercayaan dan melangkah maju dengan pengawasan dan verifikasi langkah demi langkah dan dengan pemantauan ketat.
Mantan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hamid Reza Asefi mengatakan, tidak ada alasan bagi Iran untuk tetap berkomitmen pada kesepakatan kerja sama dengan badan pengawas nuklir. Jika AS melanggar kesepakatan dan meninggalkannya, seperti dikutip dari Kantor Berita Republik Islam (IRNA), Minggu (8/4).
Donald Trump, sejak menjabat sebagai Presiden AS telah mengadopsi sikap kontradiktif pada berbagai isu global, kata Asefi, menambahkan bahwa perubahan dalam tim Trump dan munculnya orang-orang radikal di kabinetnya membuktikan pelanggaran dalam Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) terkait nuklir Iran.
-
Mengapa Mehran Karimi Nasseri meninggalkan Iran? Nasseri melarikan keluar dari negaranya setelah Iran mengalami depresi perekonomian dan berbagai persoalan sosial akibat revolusi tahun 1979 dan perang Iran-Irak yang berlangsung delapan tahun.
-
Kenapa presiden baru Iran ingin lebih dekat dengan Amerika Serikat? Menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dan bahkan menjalin hubungan dengan AS," tulis Sadeghi.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Kapan Munarman membacakan ikrar setia kepada NKRI? Kegiatan itu dilangsungkan 8 Agustus 2023 oleh lembaga pemasyarakatan.
-
Siapa yang membacakan ikrar setia kepada NKRI? Dikutip lewat video akun instagram @bangranistones, Munarman terlihat memakai celana hitam dan baju koko putih dengan peci yang dililitkan bendera merah putih. Turut membacakan ikrar setia kepada NKRI.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
JCPOA adalah hasil dari interaksi Iran dengan enam kekuatan dunia yaitu, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika Serikat, Inggris, China, Rusia, dan Perancis) ditambah Jerman.Perjanjian itu dibuat karena Iran mempunyai rencana untuk meningkatkan pengayaan uraniumnya dan terindikasi akan mengalihfungsikan teknologi nuklirnya untuk kebutuhan militer. Serta menghambat kegiatan inspeksi yang dilakukan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) dalam melakukan pengecekan berkala terhadap PLTN yang Iran miliki.
Amerika Serikat sebagai salah satu pihak yang terlibat, berkomitmen untuk membatalkan sanksi terhadap Iran berdasarkan resolusi 2231 Dewan Keamanan dan meninggalkan setiap tindakan yang menghalangi kegiatan ekonomi atau investasi di Iran dengan alasan apapun. Pasal 26, 28, dan 29 JCPOA menegaskan komitmen-komitmen tersebut.
Asefi yang juga mantan Duta Besar Iran untuk Paris, mengacu pada perkembangan global mengenai JCPOA yang mengatakan kanselir Jerman dan presiden Perancis akan melakukan perjalanan ke AS untuk menegosiasikan kesepakatan Iran.
Asefi mengatakan ini menunjukkan bahwa orang Eropa bekerja pada level yang berbeda untuk menyelamatkan JCPOA.
Ia juga menilai jika Trump ingin bernegosiasi mengenai kesepakatan nuklir dengan Pyongyang, namun menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran. Negosiasi (dengan Korea Utara) tentu akan jadi sebuah pertanyaan besar.
"Jika Trump memiliki pikiran metodis, dia tidak akan pernah berpikir tentang menarik diri dari kesepakatan yang dibuat pada 2015 lalu itu," ujar Asefi menekankan.
Ketika ditanya tentang sikap apa yang akan diambil Iran jika hal itu sampai terjadi, Asefi mengatakan Teheran akan membuat keputusan pada 'tingkat tertinggi' tetap tinggal atau meninggalkan kesepakatan. Seraya menambahkan bahwa AS akan jadi pecundang jika sampai meninggalkan kesepakatan.
Pekan lalu Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani mengatakan, "Dunia telah mengakui status damai program nuklir Iran, di mana kerja sama dengan Tehran di bidang teknologi nuklir telah dimulai," ujarnya dikutip dari Pars Today.
Pada kesempatan itu, Rouhani menjelaskan bahwa landasan Tehran dalam perjanjian nuklir Iran dengan Kelompok 5+1 (JCPOA) adalah kepercayaan dan melangkah maju dengan pengawasan dan verifikasi langkah demi langkah dan dengan pemantauan ketat.
"Iran adalah sebuah negara yang membela hak-haknya, ia akan membela hak-haknya dengan perangkat lunak dan perangkat keras di tempat yang diperlukan," kata dia.
Baca juga:
Bertemu dengan Erdogan, Presiden Iran Hassan Rouhani bahas konflik Suriah
Pangeran bin Salman: Saudi berpotensi perang lawan Iran 10-15 tahun lagi
Di Grand Bazaar Iran, tabu berbicara politik
Ini penampakan puing pesawat jet sosialita Turki yang jatuh di Iran
Ke KPK, Dubes & parlemen Iran tukar pengalaman pemberantasan korupsi
Utusan Kedubes Iran silaturahmi ke KPK