Iran Desak Negara Anggota OKI Usir Dubes Israel dan Jatuhkan Embargo Minyak
Sikap tegas Iran ini disampaikan setelah Israel mengebom Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 500 orang.
Iran Desak Negara Anggota OKI Usir Dubes Israel dan Jatuhkan Embargo Minyak
Iran mendesak seluruh negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengusir duta besar (dubes) Israel dari negara mereka dan juga menjatuhkan sanksi lain serta embargo minyak terhadap negara zionis tersebut. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian pada Rabu dalam rapat darurat OKI di Jeddah, Arab Saudi, sebagai respons terhadap kekerasan terbaru Israel di Jalur Gaza.
Sumber: Al Arabiya & Middle East Monitor
Israel mengebom rumah sakit, masjid, gereja, dan toko roti di Gaza sejak Selasa (17/10) lalu. Ratusan warga sipil terbunuh, termasuk anak-anak.
Pengeboman Israel di Jalur Gaza memicu reaksi keras dari Iran, yang mendesak negara-negara anggota OKI untuk mengambil tindakan nyata.
"Kami menyerukan hati nurani yang bebas dan negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil langkah-langkah praktis melawan praktik genosida di Gaza. Kami juga menuntut penerapan embargo minyak terhadap entitas Israel dan pengusiran duta besarnya dari negara-negara yang menjaga hubungan dengan entitas pendudukan," tegas Abdollahian.
Selain itu, Amirabdollahian juga menyerukan pembentukan sebuah tim pengacara Islam yang akan bertanggung jawab untuk mendokumentasikan potensi kejahatan perang yang dilakukan Israel di wilayah Gaza. Upaya ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia internasional terhadap situasi yang semakin tegang di wilayah tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa Iran tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga seruannya untuk mengusir duta besar Israel dari negara-negara anggota OKI mungkin lebih bersifat simbolis daripada efektif dalam prakteknya. Namun, seruan tersebut mencerminkan sikap keras Iran terhadap Israel dalam konteks perang Israel-Palestina.
Sumber: Al Arabiya
Sebelum ledakan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli pada Selasa malam, otoritas kesehatan di Gaza melaporkan bahwa setidaknya 3.000 orang telah tewas selama pengeboman Israel yang berlangsung selama 11 hari. Pengeboman tersebut dimulai setelah serangan yang dilancarkan oleh kelompok Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan.
Serangan itu menewaskan sekitar 1.300 orang dan sekitar 200 orang ditahan di Gaza sebagai tawanan.