Iran Periksa 10 Juta Warga dengan Gejala Virus Corona
Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Raeisi mengatakan pemeriksaan atau penapisan (screening) ini telah dilaksanakan selama empat hari.
Kementerian Kesehatan Iran mengatakan negaranya telah memeriksa lebih dari 10 juta warga dengan gejala virus corona baru dalam rangka melawan wabah.
Berbicara pada Minggu, Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Raeisi mengatakan pemeriksaan atau penapisan (screening) ini telah dilaksanakan selama empat hari.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"6,5 juta orang diperiksa di pusat-pusat kesehatan, dan 3,7 juta lainnya melalui platform online," jelasnya, dilansir dari laman Press TV, Selasa (17/3).
Dari jumlah tersebut, 900 orang dirawat di rumah sakit karena positif virus corona.
Raeisi memperingatkan mengunjungi rumah sakit dapat meningkatkan risiko infeksi sebesar 40 persen, karena itu dia menyarankan orang-orang untuk melaporkan gejalanya melalui layanan online di situs salamat.gov.ir.
Dia menambahkan, orang-orang yang berpotensi membutuhkan rawat inap akan diberikan instruksi yang relevan oleh para ahli kementerian yang akan memanggil mereka.
Dia juga menyampaikan tingginya partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan ini khususnya di Gilan utara, yang menjadi titik konsentrasi tingginya kasus infeksi, mengatakan sekitar 76 persen populasi di provinsi ini telah diperiksa.
Program pemeriksaan ini, kata Raeisi, berbiaya kecil dan menjadi jalan mudah untuk memutus rantai infeksi. Dia juga menyarankan warga tetap diam di rumah, mengatakan itu adalah satu-satunya cara mencegah virus menyebar lebih jauh.
Hampir 5 Ribu Orang Sembuh
Virus corona baru yang menyebabkan penyakit saluran pernapasan dikenal sebagai Covid-19, muncul akhir tahun lalu di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah. Virus ini telah menewaskan 5.800 orang di seluruh dunia, dan menginfeksi lebih dari 153.000 orang, menurut data WHO.
Di Iran, 14.991 orang terinfeksi, 4.996 sembuh, dan 853 meninggal dunia sampai Senin.
Kepala Organisasi Perencanaan dan Anggaran Iran, Mohammad-Baqer Nobakht pada Minggu mengkritik keras PBB karena sanksi ilegal dan unilateral terhadap warga Iran di tengah wabah.
Dia menyebut sikap pemerintahan Trump sebagai sikap "permusuhan dan tidak manusiawi," mengatakan Washington terus menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran, sementara pada saat yang sama, ia secara keliru menawarkan bantuan.
Amerika "bahkan tidak mencabut sanksi medis mereka terhadap Iran dalam keadaan sulit ini," kata Nikbakht, menambahkan AS bahkan tidak mengizinkan Iran menjual minyaknya untuk membeli obat. Namun demikian, lanjutnya, Iran berdiri tegak dalam menghadapi semua perubahan dan yakin dapat mengalahkan sanksi dan virus corona.
AS mengembalikan sanksi terhadap Iran pada Mei 2018 setelah meninggalkan perjanjian nuklir yang didukung PBB dengan Iran dan lima negara lainnya. Teheran menggugat Washington di Pengadilan Internasional, yang memutuskan bahwa AS harus mencabut sanksi atas bantuan kemanusiaan. AS mengklaim tidak menghalangi ekspor makanan dan obat-obatan ke Iran, tetapi Iran mengatakan Washington telah memicu masalah bagi saluran kemanusiaan Swiss yang bertujuan memungkinkan transfer komoditas.
(mdk/pan)