Iran tuding twitter bekukan ratusan akun warga pro-pemerintah
Iran menuduh twitter menutup ratusan akun warga yang dianggap melancarkan operasi propaganda. Sebaliknya, twitter justru mengizinkan akun-akun buatan yang anti-pemerintah tetap ada.
Iran menuduh twitter menutup ratusan akun warga yang dianggap melancarkan operasi propaganda. Sebaliknya, twitter justru mengizinkan akun-akun buatan yang anti-pemerintah tetap ada.
Dalam sebuah cuitan diunggah kemarin dan ditujukan untuk CEO Twitter Jack Dorsey, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mempertanyakan keputusan Twitter tidak memblokir akun-akun yang didukung Amerika Serikat tersebut.
-
Apa yang dibagikan El Rumi di media sosial? El Rumi baru saja membagikan momen manis bersama kekasihnya, Syifa Hadju.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Apa yang dituduhkan Trump Media terhadap pendiri Truth Social? Gugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka. Mereka dituduh membuat keputusan yang ceroboh dan merugikan, terutama terkait dengan proses merger publik perusahaan.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa yang diklaim oleh unggahan di media sosial X (Twitter) terkait dengan MUI? Beredar di media sosial X (Twitter) yang mengeklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai 125 daftar produk pro Israel di Indonesia.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
"Hai, Jack. Twitter telah menutup akun-akun warga Iran asli, termasuk presenter TV dan mahasiswa karena dianggap memberi pengaruh propaganda. Tetapi Twitter membiarkan akun-akun bodong yang berusaha mendorong perubahan 'rezim' Iran," tulis Zarif, dikutip dari Aljazeera, Senin (17/9).
Setelah mendapat tudingan demikian, pihak Twitter menolak untuk berkomentar saat dihubungi.
Sebagaimana diketahui, media Iran kerap menuduh Israel, Arab Saudi, dan kelompok-kelompok oposisi termasuk Mujahidin-e Khalq (MEK) berbasis di Albania telah melancarkan kampanye di media sosial untuk menyerukan perubahan rezim di Iran.
Bahkan Presiden Iran Ayatollah Ali Khamenei juga menuding AS dan Israel mencoba melancarkan perang media sosial untuk menyudutkan warga Iran, sambil terus memberikan sanksi ekonomi kepada negara tersebut.
Iran sendiri sering memblokir Twitter dan platform media sosial lain di negaranya atas alasan keamanan nasional. April lalu, pemerintah juga mengumumkan rencana untuk memblokir Telegram secara permanen.
Baca juga:
Meraba peta kekuatan di Idlib, medan tempur terakhir buat pemberontak Suriah
Presiden Iran klaim AS kirim pesan setiap hari untuk minta negosiasi
Mengintip dapur produksi daging halal di Mongolia
AS ajak India stop impor minyak mentah Iran
Melihat satu-satunya rumah sakit Yahudi di Iran yang bergulat dengan sanksi AS
Jika perang benar terjadi, Jenderal Iran pastikan tak ada kemenangan bagi AS