ISIS ancam serang penjara Saudi usai eksekusi tahanan teroris
Bukan cuma Iran yang marah atas eksekusi Saudi pekan lalu. Militan ISIS lebih marah lagi karena rekannya dipancung
Bukan cuma Iran dan warga Syiah yang menyatakan kemarahan pada Kerajaan Arab Saudi seusai mengeksekusi tahanan terkait terorisme. Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) rupanya turut mengecam eksekusi Negeri Petro Dollar pekan lalu.
Tak sekadar mengecam, ISIS sekaligus mengancam akan menyerbu penjara-penjara Saudi yang masih menahan tahanan terorisme. Sasaran mereka adalah Penjara al-Ha'ir dan Tarfiya di Saudi, yang banyak menahan narapidana terkait ISIS dan Al Qaidah.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di situs Qurh, Arab Saudi? Komisi Kerajaan AlUla (RCU) Arab Saudi mengumumkan penemuan menakjubkan saat tim arkeologi di situs Qurh di Kegubernuran AlUla menemukan kapak tangan zaman Paleolitik yang diperkirakan berusia lebih dari 200.000 tahun.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Apa yang dilakukan Arab Saudi untuk meningkatkan keselamatan Jemaah? Menteri Kesehatan Fahd Al-Jalajel mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya stres akibat cuaca panas dan bagaimana para jemaah dapat mengatasinya.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
"Kami mempertimbangkan kemungkinan membebaskan tahanan, tapi itu harus disusul dengan upaya meruntuhkan tirani di Saudi," tulis artikel di situs resmi ISIS, seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Rabu (6/1).
Kendati sama-sama menganut mazhab Islam Sunni, para militan ISIS menganggap Saudi adalah antek Barat. Cukup banyak serangan teror dari pejuang Khilafah Islamiyah yang menyasar warga Saudi. Salah satunya adalah bom bunuh diri di dekat Ibu kota Riyadh oleh simpatisan ISIS, pada Juli 2015. Total 50 warga sipil di Saudi tewas akibat ulah teror ISIS selama dua tahun terakhir.
Selain ISIS, jaringan Al Qaidah Semenanjung Arab di Yaman telah mengumumkan perang melawan Saudi. Jelang akhir tahun lalu, kelompok teror itu menyatakan wajib hukumnya, "menumpahkan darah setiap prajurit Saudi."
Arab Saudi akhir pekan ini memancung 47 narapidana, rata-rata terkait kasus terorisme. Kebanyakan para napi yang meregang nyawa kemarin adalah warga Saudi yang terlibat dalam operasi terorisme Al Qaidah pada 2003 dan 2004 di Kota Khobar yang menewaskan sejumlah warga asing dan warga sipil.
Sejak Raja Salman berkuasa, Saudi semakin agresif melancarkan hukuman mati. Terhitung pada 2015 saja, ada 153 narapidana yang dipancung. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Adapun Iran dan warga Syiah ramai menggelar unjuk rasa karena salah satu dari 47 orang yang dieksekusi mati adalah Syekh Nimr al-Nimr. Dia adalah ulama Syiah di Saudi yang rajin memprotes kerajaan terkait kebijakan diskriminatif terhadap warga Syiah. Nimr terlibat demonstrasi pada 2011, kemudian ditangkap polisi.
Baca juga:
Wanita ini jadi jurnalis perempuan pertama dibunuh ISIS
Pasukan koalisi: wilayah kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah menyusut
Saudi manjakan rakyatnya dengan subsidi, hingga pinjaman tanpa bunga
Cari solusi buat Iran-Saudi, Menlu Retno telepon menlu Rusia
Arab Saudi mulai kehabisan uang, harga BBM dinaikkan 50 persen