ISIS Disebut akan Bangkit Kembali di Suriah dan Sinai
Sinai di Mesir menjadi lokasi baru aktivitas ISIS setelah kehilangan wilayah di Irak dan Suriah. Beberapa situs berita pro-pemerintah Mesir, serta situs-situs berita Rusia, menuduh Turki memfasilitasi pemindahan para militan ISIS dari Suriah ke Sinai.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump baru-baru ini mengumumkan ISIS telah dikalahkan. Namun pernyataan itu disambut dengan keraguan, bahkan oleh sekutu AS sendiri.
Pengumuman itu disampaikan saat ISIS terlibat dalam serangan teror terhadap Pasukan Demokratik Suriah (SDF), pasukan koalisi anti-ISIS dan kelompok bersenjata lainnya di Irak dan Suriah, serta serangan terhadap warga sipil di Mesir dan Libya.
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Apa tujuan dari serangan mendadak Suriah dan Mesir ke Israel? Serangan besar-besaran terhadap Israel harus dilakukan secara mendadak dan tidak boleh tercium oleh Mossad.
-
Kapan serangan Mesir dan Suriah terjadi dalam Perang Yom Kippur? Israel Kecolongan Hingga saat-saat terakhir, Golda Meir tak percaya Mesir akan melakukan serangan besar-besaran tanggal 6 Oktober 1973. Apalagi hari itu adalah Hari Yom Kippur, hari suci bagi orang-orang Yahudi.
-
Apa yang ditemukan oleh tentara Israel di perbatasan Mesir? Tentara penjajah Israel menemukan sistem terowongan Hamas bertingkat yang rumit di sepanjang perbatasan Mesir di Jalur Gaza selatan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.Situs yang ditemukan oleh tim yang bekerja di kota kuno Aswan ini dijuluki 'Kota Orang Mati,' berisi 36 makam yang masing-masing berisi 30 hingga 40 mumi.
-
Siapa yang menemani Meisya Siregar di Mesir? Kebahagiaan terpancar dari Meisya Siregar bersama Bebi Romeo. Mereka terlihat selalu harmonis dan bahagia.
Alih-alih lenyap, ISIS justru melakukan pemberontakan baru. Dengan modus operandi oportunistik, ISIS akan memanfaatkan setiap celah untuk membuktikan kejayaannya - walaupun bukan berarti kembali ke bentuk "kekhalifahan" dalam waktu dekat. Seperti keadaan di Mesir dan Suriah, ISIS kemungkinan akan mengalami kebangkitan dalam waktu dekat sebelum kehancurannya benar-benar terjadi.
Analisis ini ditulis Kepala Program Timur Tengah dan Afrika Utara dari Chatam House, Lisa Khatib, seperti dilansir dari Middle East Eye, Rabu (30/1). Chatam House adalah lembaga swadaya masyarakat nirlaba yang berpusat di London.
Teori Konspirasi
Pada 6 Januari, CBS menayangkan wawancara dengan Presiden Mesir, Abdul Fatah al-Sisi. Wawancara ini sebelumnya dicegah pemerintah Mesir untuk ditayangkan.
Sinai di Mesir menjadi lokasi baru aktivitas ISIS setelah kehilangan wilayah di Irak dan Suriah. Beberapa situs berita pro-pemerintah Mesir, serta situs-situs berita Rusia, menuduh Turki memfasilitasi pemindahan para militan ISIS dari Suriah ke Sinai. Beberapa situs berita Turki, di sisi lain, berbicara tentang fasilitasi AS untuk pemindahan militan ISIS dari Raqqa ke Sinai setelah kesepakatan yang difasilitasi tentara pemberontak Suriah (SDF).
Tak ada yang bisa membuktikan teori ini. Sinai memang menjadi front aktif selain Suriah dan Irak, tetapi ini disambut dengan intervensi Israel yang meningkat untuk memblokir pertumbuhan ISIS.
konvoi pasukan AS di Suriah ©AFP
Laporan bantuan Israel untuk pasukan keamanan Mesir di Sinai telah beredar di media Israel dan internasional selama dua tahun terakhir, tetapi dukungan militer Israel memiliki maksud terselubung, terutama setelah ISIS mengunggah video di mana salah satu pejuangnya di Sinai menampilkan sisa-sisa rudal dengan tulisan Ibrani di atasnya.
Pengakuan Sisi kemungkinan akan dipamerkan oleh ISIS sebagai bukti kredibilitasnya, dan digunakan untuk mengumpulkan lebih banyak dukungan di Sinai dan di tempat lain. Sekarang setelah pengakuan telah dipublikasikan, itu juga akan digunakan oleh pemerintah Mesir untuk mengirim pesan kepada ISIS bahwa kelompok itu menghadapi kekuatan yang besar.
Perang Gerilya
Di Suriah, SDF baru-baru ini mengunggah video puing-puing dampak serangan ISIS di kota Hajin. Tetapi seperti di Sinai, pertempuran melawan ISIS di Suriah masih jauh dari tuntas. Setelah kekalahan di Irak, kelompok militan itu memindahkan banyak militan asingnya dari Irak ke Suriah. Beberapa militan ISIS Irak melakukan langkah serupa.
Ketika Turki mulai menyerang SDF beberapa bulan lalu, kelompok itu mengalihkan perhatiannya dari memerangi ISIS. Dan sementara ISIS sebagian besar telah kehilangan kendali teritorial di Suriah, ISIS tetap berada di berbagai kantong di timur, utara dan selatan, memungkinkan para personelnya terlibat dalam perang gerilya.
Militan ISIS masih dapat ditemukan di medan berat seperti di gurun barat di sekitar Anbar, dan gurun selatan Deir Ezzor dan timur Palmyra; mereka dapat melintasi perbatasan Irak-Suriah di kedua arah di daerah sekitarnya. Mereka mendapat manfaat dari berakhirnya kampanye militer skala besar yang selama ini melawan mereka di Irak, tetapi menemukan lingkungan yang lebih ramah di Suriah.
Di Suriah utara, meningkatnya kemarahan rakyat terhadap pemberontak Hayat Tahrir al-Sham mengalihkan perhatian dari sel-sel ISIS yang tersisa di daerah tersebut. Di selatan, ISIS menyerang komunitas sipil Druze di Sweida tahun lalu.
Musuh Berfaedah
Rezim Suriah telah memainkan peran dalam memfasilitasi beberapa kegiatan ISIS, setiap kali aktivitas itu dianggap bermanfaat bagi kepentingan rezim. Serangan Sweida dengan mudah menghukum kelompok Druze karena tidak mengikuti perintah rezim tentang wajib militer.
Serangan terhadap SDF menumbuhkan rasa tidak aman bagi warga di daerah yang dikuasai rezim. Bagi Damaskus kondisi ini akan mendorong warga sipil untuk melihat di rezim itu pilihan keamanan yang lebih baik daripada SDF.
Munculnya Trump yang mengumumkan penarikan pasukannya dari Suriah dalam waktu dekat, membuat SDF kemungkinan akan terus ada di masa mendatang. Dengan kepemimpinan ISIS yang didorong ke arah Suriah, kelompok-kelompok kecil yang berafiliasi dengan ISIS akan meningkatkan aktivitas mereka untuk menunjukkan bahwa ISIS belum kalah. Semua indikasi ini menjadi awal 2019 yang buruk di Sinai dan Suriah.
Baca juga:
Mantan Simpatisan ISIS Ini Ikut Deklarasi Damai Jelang Pemilu 2019
ISIS Klaim sebagai Pelaku Pengeboman Gereja di Filipina
Tentara AS Dilaporkan Tewas Dalam Serangan Bom Bunuh Diri ISIS di Suriah
ISIS Bangun Jaringan Filipina-Malaysia-Indonesia di Bawah Komando Mahmud Ahmad
Terdakwa Kelompok ISIS Surabaya Jalani Sidang Lanjutan
Turki Minta AS Serahkan Pangkalan Militer di Suriah, Jika Tidak akan Dihancurkan