Israel Bunuh Pengusaha Kaya Raya Suriah karena Danai Hizbullah dan Kelompok Perlawanan Lainnya
Pembunuhan itu terjadi ketika Israel meningkatkan serangan udara ilegalnya di wilayah Suriah.
Pembunuhan itu terjadi ketika Israel meningkatkan serangan udara ilegalnya di wilayah Suriah.
- Hizbullah Umumkan Sang Pemimpin Hassan Nasrallah Terbunuh Dalam Serangan Udara Israel ke Beirut
- Israel Tutup Sekolah dan Pindahkan Rumah Sakit ke Bawah Tanah Usai Dibom Hizbullah
- Israel Umumkan Negara dalam Keadaan Darurat Setelah Serangan Hizbullah, Warga Panik dan Penumpang Menumpuk di Bandara
- 'Iran Lumpuhkan Israel Tanpa Berbuat Apa-Apa', Serangan Balasan Tak Kunjung Terjadi
Israel Bunuh Pengusaha Kaya Raya Suriah karena Danai Hizbullah dan Kelompok Perlawanan Lainnya
Israel membunuh seorang pengusaha Suriah, Mohammad Baraa al-Katerji pada Minggu (14/7) malam dalam serangan udara di dekat perbatasan Suriah-Lebanon.
Katerji dibunuh karena mendukung kelompok perlawanan yang melawan Israel. Dikutip dari The Cradle, Rabu (17/7), Katerji dibunuh di daerah Saboura, wilayah Suriah yang berbatasan dengan Lebanon.
Katerji adalah pengusaha terkenal di Suriah dan wilayah sekitarnya. Bersama dengan kakaknya, Hussam, dia mendirikan perusahaan minyak, konstruksi, logistik, dan transportasi. Dua bersaudara ini juga dekat dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Katerji diduga terlibat dalam mendanai dan membantu memfasilitas pengiriman senjata ke gerakan perlawanan di seluruh wilayah tersebut, termasuk Hizbullah di Lebanon, menurut pejabat Israel yang dikutip Financial Times. Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, Katerji juga mengeluarkan dana jutaan dolar ke Hizbullah sejak awal agresi Israel di Gaza pada Oktober 2023.
Karena hal itu, Katerji dan Hussam dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa selama bertahun-tahun, termasuk sanksi terhadap perusahaan mereka, Katerji Holding Group.
Pembunuhan itu terjadi ketika Israel meningkatkan serangan udara ilegalnya di wilayah Suriah.
Seorang tentara Suriah tewas dan tiga lainnya terluka dalam pemboman Israel di Damaskus pada 14 Juli. Tentara Israel menembaki beberapa lokasi milik tentara Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki beberapa hari sebelumnya, pada 10 Juli.
Sebelumnya, serangan Israel menargetkan kota pelabuhan Baniyas di Suriah barat pada tanggal 9 Juli, menyebabkan sejumlah kerugian materi.