Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Jalur Gaza, Usir 100.000 Warga Palestina dalam 24 Jam
Tentara penjajah Israel juga menculik para pria dan anak laki-laki Palestina di Gaza utara.
Israel mengusir sedikitnya 100.000 warga Palestina di Gaza utara hanya dalam 24 jam, menurut laporan PBB pada Jumat (15/11). Tindakan ini dilakukan di tengah kondisi yang semakin memburuk di wilayah utara di mana Israel terus mengebom wilayah tersebut dan melarang masuk bantuan kemanusiaa.
"Kekacauan, penderitaan, keputusasaan, kematian, dan kehancuran di Gaza utara merupakan realitas sehari-hari karena akses berada di titik terendah," jelas juru bicara Kantor Koordinasi Kemanusiaan PBB (OCHA), Jens Laerke, kepada wartawan di Jenewa, seperti dikutip dari The Cradle, Senin (18/11).
- Israel Sahkan Undang-Undang yang Bisa Penjarakan Bocah Palestina di Bawah Umur 14 Tahun
- Serangan Israel Makin Dahsyat, Gaza Utara Terisolasi dan Bantuan Tak Bisa Masuk
- Serangan Udara Israel Tewaskan 17 Warga Palestina di Gaza, Termasuk 4 Anak-Anak dan Satu Bayi Kepalanya Terpenggal
- Tentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom
"Pengungsian semakin menjadi-jadi dan hampir tidak mungkin menyalurkan bantuan ke sana," lanjutnya.
Staf yang bekerja di lapangan di Gaza mengatakan kepada Laerke, upaya PBB untuk menyalurkan bantuan “terhambat.”
"Salah satu rekan saya menggambarkannya sebagai, dari sisi kemanusiaan untuk pekerja kemanusiaan, (bahwa) ketika Anda dihadapkan pada situasi seperti itu, Anda ingin melompat. Anda ingin melompat dan melakukan sesuatu. Namun yang dia tambahkan adalah, kaki kami patah; kami disuruh lompat, tapi kaki kami patah. Itulah gambarannya saat ini," jelasnya.
Israel saat ini berupaya menerapkan apa yang disebut Rencana Umum dengan mengusir paksa ratusan ribu warga Palestina dari rumah mereka di kota Jabalia, Beit Lahia, dan Beit Hanoun di Gaza utara, sambil membuat kelaparan atau membunuh siapa pun yang masih tinggal.
Media Israel, Channel 12 TV menampilkan warga Palestina yang kelaparan dan kehausan melarikan dari dari salah satu "titik drainas" tentara Israel di Jabalia. Di titik drainase ini, tentara penjajah Israel menculik para pria dan anak laki-laki, sementara para perempuan dan anak-anak melarikan diri dengan ketakutan membawa apapun yang bisa mereka bawa.