Israel Pakai Senjata AI Buatan India untuk Bunuh Warga Gaza, Bisa Sasar Target dengan Akurat
Kendati jenis senjata ini tidak digunakan secara massal di Gaza, tapi dampaknya sangat mematikan.
Pasukan penjajah Israel menggunakan sistem senjata AI (kecerdasan buatan) untuk membunuh warga Palestina di Jalur Gaza, yang diproduksi bersama dengan perusahaan pertahanan India yang mengubah senapan mesin dan senapan serbu menjadi mesin pembunuh terkomputerisasi.
Menurut dokumen dan laporan berita yang dilihat Middle East Eye, pasukan Israel menggunakan sistem senjata Arbel di Gaza setelah invasi mereka yang menghancurkan ke wilayah kantong tersebut. Senjata AI ini disebut sangat mematikan, mempercanggih senapan mesin dan senjata serbu – seperti Tavor, Carmel, dan Negev yang diproduksi Israel – menjadi senjata yang menggunakan algoritma untuk meningkatkan peluang tentara mengenai sasaran secara lebih akurat dan efisien. Demikian dikutip dari Middle East Eye, Kamis (21/11).
- Tentara Israel Akui Sengaja Bantai Warga Sipil di Gaza, Dari 200 yang Dibunuh Hanya 10 Mayat Terkonfirmasi Hamas
- Keterlibatan India Membantu Israel Lakukan Genosida di Gaza Makin Terbuka, Teknologi AI Dipakai Jadi Mesin Pembunuh
- Kejinya Israel Serang Tenda Pengungsi Hingga Warga Gaza Banyak yang Terbakar Hidup-Hidup
- Israel Gunakan Senjata Mematikan di Gaza, Bisa Hilangkan Jejak Mayat
Sejak perang genosida Israel berlangsung di Gaza dari 7 Oktober 2023 sampai saat ini, pasukan negara penjajah tersebut telah membunuh hampir 44.000 warga.
Kendati sistem senjata ini tidak digunakan secara meluas di Gaza, tidak seperti sistem senjata Lavender dan The Gospel, sistem senjata Arbel berperan besar dalam meningkatnya jumlah kematian akibat kebiadaban Israel di Gaza.
Arbel tampaknya menjadi sistem persenjataan pertama yang secara langsung menghubungkan India dengan perang AI Israel yang makin intens di Gaza dan dapat menimbulkan implikasi luas terhadap konflik-konflik lainnya.
Senjata Terkomputerisasi Pertama
Seperti kebanyakan sistem senjata Israel, nama Arbel berasal dari Alkitab. Arbel juga merupakan nama kota Israel yang dibangun di sekitar lokasi desa Palestina, Hitten, yang menjadi sasaran pembersihan etnis pada tahun 1948.
Arbel diluncurkan sebagai hasil usaha patungan antara perusahaan Industri Senjata Israel (IWI) dan perusahaan India Adani Defense & Aerospace. Senjata mematikan ini pertama kali ditunjukkan pada pameran pertahanan di Gandhinaga, Gujarat, India pada Oktober 2022. IWI adalah BUMN Israel antara tahun 1933 dan 2005.
Pada saat itu, beberapa situs media India memuji senjata tersebut dan menggambarkannya sebagai "sistem penembakan berbasis AI pertama di India". Namun pada April 2024, enam bulan setelah perang di Gaza, IWI memperkenalkan senjata tersebut sebagai "sistem senjata terkomputerisasi pertama".
IWI mengatakan senjata itu “memperbesar tingkat kematian, akurasi dan kemampuan bertahan hidup operator hingga tiga kali lipat.”