Jurnalis Israel Kesal karena Tentara Beri Informasi Palsu tentang Hamas Bunuh Bayi dan Anak-Anak
Anggota pasukan penjajah Israel (IDF) memberikan informasi palsu kepada seorang jurnalis soal pejuang Hamas membunuh anak-anak dan bayi Israel.
Jurnalis Israel Kesal karena Tentara Beri Informasi Palsu tentang Hamas Bunuh Bayi dan Anak-Anak
Pada Selasa, Ishay Coen mengunggah video wawancaranya dengan seorang tentara yang mengatakan “bayi dan anak-anak digantung di tali jemuran berderet-deret".
Video tersebut ditonton ribuan kali di X, sebelum jurnalis lain mempertanyakan klaim tersebut.
Sumber: Middle East Eye Mereka menunjukan hanya ada satu anak yang tewas pada daerah di mana pristiwa itu diklaim terjadi, sehingga klaim tersebut dinyatakan tidak akurat. Banyak orang mempertanyakan mengapa tidak ada bukti gambar visual dari klaim tersebut.
Di tengah kritik, Coen yang digambarkan sebagai orang yang memiliki pandangan sayap kanan oleh New York Times menghapus video wawancaranya. Namun, akun pro-Israel di X terus membagikan video tersebut.
Pada Rabu, Coen menanggapi banyak kritikan yang dialamatkan kepadanya, menjelaskan bahwa ia menghapus unggahan aslinya setelah menerima keluhan dan melakukan penyelidikan sendiri yang membawanya pada kesimpulan bahwa klaim tersebut kemungkinan tidak benar.
Coen menyatakan tentara Israel yang diwawancarainya tetap bersikeras klaim tersebut benar dan bahkan memiliki seorang saksi lain yang dapat mengonfirmasi klaim tersebut.
Menanggapi hal tersebut, jurnalis Haaretz, Amir Tibon mengatakan “ada ruang untuk memeriksa berapa banyak bayi yang dibunuh di kibbutz ini sebelum siaran. Ini informasi publik, bukan militer.”“Terlepas dari itu, ini adalah aib juru bicara IDF yang merugikan kredibilitas kita di tingkat internasional.”
“Saya mengakui bahwa saya berpikit tidak perlu untuk memeriksa kebenaran sebuah cerita yang disampaikan seorang letnan kolonel. Mengapa seorang perwira militer mengarang cerita yang begitu mengerikan? Saya salah,” jawab Coen.
Serangan mendadak Hamas di Israel pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang.
Meskipun tidak ada daftar resmi dari pihak Israel mengenai korban, Haaretz telah menyusun daftar kematian yang terkonfirmasi dari serangan pada 7 Oktober, termasuk hampir 800 warga sipil dan 59 polisi. Daftar tersebut masih belum lengkap karena proses forensik masih berlangsung, namun sudah mencakup lebih dari 30 anak-anak.
- Jurnalis Ternama Israel Dipecat Karena Ungkap Jumlah Sebenarnya Tentara yang Tewas di Gaza
- Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang Lagi Satu Hari, Bantuan Kemanusiaan Kembali Dikirimkan
- Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
- Setiap Jam Tentara Israel Tewas di Gaza, Petugas Pemakaman Militer Sibuk Tanpa Henti
Klaim tersebut juga diutarakan Presiden AS Joe Biden, mengatakan dirinya telah melihat gambar anak-anak yang meninggal meskipun tidak ada gambar yang diketahui terkait hal tersebut. Staf Gedung Putih dikabarkan menyarankan presiden untuk tidak mengulangi klaim tersebut mengingat kurangnya bukti yang terverifikasi.
Klaim lain yang belum terbukti mencakup pernyataan seorang petugas medis Israel yang mengklaim bahwa pejuang Hamas telah memanggang seorang bayi di dalam oven.