Tanpa Alat Berat, 160 Jenazah Warga Palestina Berhasil Diangkat dari Reruntuhan di Gaza
Sebanyak 160 jenazah warga Palestina berhasil diambil dari reruntuhan, jalanan di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, demikian diumumkan Kantor Media Pemerintah pada Selasa, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Tim pertahanan sipil menggunakan cara manual dan primitif untuk mengeluarkan jenazah tersebut.
Sumber: Middle East Monitor
"Kita sedang menghadapi bencana kemanusiaan nyata yang terjadi sejak dimulainya jeda kemanusiaan. Tentara penjajahan telah menghancurkan 300.000 unit perumahan, termasuk 50.000 unit yang benar-benar hancur dan 250.000 unit lainnya yang sebagian hancur," jelas keterangan tersebut.
Laporan tersebut menekankan bahwa “pengungsi dari Gaza utara masih tidak dapat kembali ke rumah mereka karena tentara penjajahan mencegah mereka dan menargetkan mereka dengan peluru tajam.
Kantor tersebut juga mendesak masuknya peralatan dan mesin untuk membantu tim pertahanan sipil dalam mengeluarkan ratusan jenazah dari reruntuhan.
"Ini juga akan membantu mengangkat puing-puing dari ratusan ribu rumah, sekolah, dan rumah sakit yang hancur oleh Tentara Penjajahan," tambahnya.
Qatar mengumumkan perpanjangan gencatan senjata pada Senin malam selama dua hari. Selama masa perpanjangan ini, lebih banyak tawanan yang dibebaskan.
Israel memulai kampanye militer massif di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Sejak saat itu, lebih dari 15.000 orang terbunuh, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di Gaza. Sementara itu, sebanyak 1.200 orang Israel dilaporkan tewas.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan serangan Israel telah merenggut lebih dari 2.670 nyawa warga Palestina, sementara 9.600 lainnya luka serius.
Pria Palestina itu berjalan di tengah banjir dan hujan deras dengan menggendong jenazah seorang gadis korban serangan Israel yang terbungkus kain kafan putih.