Karena alasan tak masuk akal, mereka dibakar hidup-hidup
Mereka dibakar massa dalam keadaan hidup hanya karena hal-hal tak masuk akal. Mulai dari dianggap setan, hingga karena mencuri makanan. Kisah mereka terangkum dalam ringkasan berikut:
Sungguh malang nasib orang-orang ini. Hanya karena alasan tak masuk akal dan terkesan sepele, mereka dibakar hidup-hidup. Padahal kesalahan yang mereka lakukan tidak seberapa, namun hukuman yang harus mereka terima sungguh tidak manusiawi.
Dua dari orang-orang malang ini adalah bayi tak berdosa yang tidak pantas diperlakukan demikian. Salah satu di antaranya dibakar karena ketahuan mencuri makanan. Padahal sudah ada hukum tertentu bagi pelaku pencurian dan sejatinya hukum diterapkan oleh semua negara untuk menjadi alat ketertiban dan keteraturan masyarakat. Apabila hukum sudah ditegakkan, maka akan terwujud keadilan sosial bagi semua yang menaatinya.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Apa yang dilakukan Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Kapan Sholat Nisfu Syaban dilakukan? Adapun sholat sunnah Sya‘ban adalah malam kelima belas bulan Sya‘ban.
-
Kapan sedotan tertua ditemukan? Arkeolog menemukan tabung logam dengan panjang 3 kaki atau hampir 1 meter pada 1897 saat melakukan penggalian gundukan kuburan dari kebudayaan Maikop kuno di Kaukasus barat laut
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
Namun terkadang hukum dianggap angin lalu oleh orang-orang yang tidak sabar. Mereka memilih untuk menghakimi orang yang bersalah dengan cara tersendiri. Salah satunya dengan menganiaya dan membakar orang yang dimaksud.
Merdeka.com telah merangkum kisah orang-orang yang dibakar hidup-hidup karena alasan tak masuk akal. Berikut ini ulasannya:
Tidak bisa bayar mas kawin, perempuan India dibakar hidup-hidup
Seorang ibu dan anak perempuannya di India dibakar hidup-hidup oleh suami dia sebab gagal membayar mas kawin. Selain itu sang suami kesal sebab istrinya tidak bisa memberikan dia anak laki-laki.
Annu Devi tengah menyusui bayinya disiram bensin dan dibakar hidup-hidup oleh suaminya bernama Gunjan Masat dibantu oleh kakak Masat. Polisi setempat mengatakan telah menahan pelaku dan sedang diproses hukum.
Tragedi bermula saat Devi mempunyai anak perempuan. "Awalnya mereka pasangan bahagia tapi suami Devi jadi sering marah-marah saat Devi melahirkan bayi perempuan," ujar Raghuni Rana ayah Devi.
Menurut Rana, suami Devi menginginkan anak lelaki dan menyalahkan perempuan itu sebab melahirkan bayi tidak sesuai keinginannya. Sejak itu Devi terus mendapat kekerasan dalam rumah tangga sebelum akhirnya dihabisi.
Sebelum Devi meninggal Rana dipaksa membayar mas kawin yakni seperangkat televisi dengan sistem suara serta sepeda motor. "Saya sudah membayarnya dengan tanah sebagai mas kawin tapi menurut mereka belum cukup hingga membunuh putri saya," kata Rana.
Demi menutupi kejahatannya Masat menaruh tubuh Devi sudah 90 persen luka bakar di samping perapian dan meletakkan bensin di dekatnya. Namun Devi masih bisa bertahan hidup hingga ditemukan oleh warga desa dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun Devi meninggal dalam perjalanan.
Mas kawin merupakan satu alasan mengapa anak lelaki lebih diinginkan daripada anak perempuan. Di India pihak wanita lah yang membayar mahar perkawinan pada pihak pria.Â
Sebab itu pula saban tahun banyak bayi perempuan dibunuh dan diaborsi. Kaum hawa tidak bisa bayar mahar dibunuh menurut data biro catatan kejahatan nasional India. Laporan tahun lalu memaparkan bukti sekitar 8.233 orang mempelai wanita dibunuh sebab keluarganya tidak bisa memberikan mas kawin sesuai permintaan pihak pria.
Akibat dendam kesumat keluarga, bayi 18 bulan dibakar hidup-hidup
Seorang bayi 18 bulan dengan tega dibakar hidup-hidup oleh dua orang lantaran dendam kesumat. Dua orang diketahui bernama Billa dan Hari Singh memaksa masuk ke dalam sebuah rumah sang bayi di Amristsar, India.
Kedua orang ini melumuri tempat sekitar dengan minyak tanah sebelum kabur dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Untungnya bayi tersebut masih dapat dilarikan ke rumah sakit, walau pada akhirnya harus tewas hari ini akibat tidak bisa bertahan.
Dari keterangan polisi setempat, sang bayi tengah bersama sang ibu, Bholi pada saat kejadian. Sang ayah, Veru percaya bila insiden ini ada keterlibatan dari mantan istrinya.
Menurut komplain yang dilayangkan keluarga korban, terjadi perselisihan sang suami dengan keluarga mantan istrinya sehingga terjadi aksi balas dendam.
Kendati demikian, polisi masih terus mendalami kasus kematian bayi laki-laki ini.
Tolak lamaran dari anak bos, wanita ini dibakar hidup-hidup
Maria Sadaqat, perempuan 19 tahun asal Pakistan tewas setelah dianiaya dan dibakar hidup-hidup oleh mantan bosnya lantaran menolak lamaran nikah dari putra si bos itu.
Polisi mengatakan peristiwa penyerangan terhadap Maria terjadi di Desa Upper Dewal, di luar Ibu Kota Islamabad pada Senin malam. Maria tewas dua hari kemudian karena luka-lukanya.
Maria yang sebelumnya bekerja sebagai guru di sebuah sekolah swasta diketahui belakangan dipaksa mengundurkan diri oleh kepala sekolah karena menolak lamaran putranya yang umurnya dua kali lebih tua dari dia. Selain itu dia juga mengalami pelecehan dari kepala sekolahnya.
"Dia disiksa dengan brutal dan dibakar hidup-hidup. Kami membawanya ke rumah sakit di Islamabad tapi lukanya terlalu parah," kata paman Maria, Abdul Basit kepada wartawan.
"Pria itu (anak kepala sekolah) sudah bercerai dan usianya dua kali lebih tua jadi dia menolak lamarannya dan mengundurkan diri ketika dipaksa. Mereka kemudian menyerangnya," ujar Basit.
Polisi mengatakan Maria sempat menyebut nama kepala sekolah dan empat pria penyerangnya.
"Kami sudah menangkap satu orang tersangka dan masih memburu sisanya," ujar Mazhar Iqbal, polisi yang bertugas menyelidiki kasus ini.
Diduga titisan iblis, bayi ini dibakar hidup-hidup
Kelompok sekte Kristen di Cile membakar seorang bayi perempuan usia tiga hari hidup-hidup lantaran pemimpin mereka percaya sang bayi turunan iblis dan anti-Yesus.
Pemimpin sekte sesat itu juga mengatakan kelahiran sang bayi menandai akhir zaman sudah dekat. Bayi itu dibawa ke sebuah bukit dekat pelabuhan Valparaiso di Kota Colliguay. Dia bakal dibinasakan lewat proses ritual.Â
Cara mereka membunuh bayi kecil itu juga sadis. Sebelum dilempar ke api si bayi ditelanjangi dan mulutnya disumpal agar tidak ada orang mendengar jeritannya. Polisi telah menahan empat orang pelaku bertugas membakar bayi itu.
Peristiwa ini semakin miris sebab ibu sang bayi bernama Natalia Guerra diduga mengizinkan putrinya dibakar.
Juru bicara kepolisian Miguel Ampuero mengatakan setelah anggota sekte memanggil roh mereka sembah, bayi itu baru dieksekusi. "Ini sekte sejak 2005 pimpinan Ramon Gustavo Castillo Gaete. Anggotanya sedikit namun diikuti para pekerja profesional seperti pramugari, pembuat film, dan mereka punya pendidikan tinggi," ujar Ampuero.
Polisi juga mengatakan mereka terakhir melihat Gaete dalam perjalanan ke Peru untuk membeli ayahuasca, sebuah tanaman menyebabkan halusinasi. Dipercaya tanaman ini dipakai Gaete untuk mengontrol pikiran pengikutnya.
Bocah dibakar hidup-hidup karena tepergok mencuri makanan
Sebuah video menampilkan massa menghajar bocah tersebar luas secara daring. Tidak hanya menghajar, para warga yang marah juga membakar bocah tersebut hingga tewas. Pembunuhan brutal ini terjadi di Badagry, distrik Lagos, Nigeria.
Bocah malang tersebut diduga berulang kali mencuri barang di toko milik warga sekitar. Dia juga pernah mengancam untuk membunuh. Hal itu tentu mengundang kemarahan penduduk setempat.
Pada saat kejadian, bocah itu terpergok mencuri makanan dari toko swalayan milik warga. Dia pun kemudian ditangkap dan diadili massa, seperti dilaporkan Daily Mail, Kamis (17/11).
Dalam video kaki bocah tersebut diikat, sementara massa terus melayangkan pukulan bertubi-tubi kepadanya.
Semakin dia memohon untuk dilepaskan, semakin memancing warga untuk menganiayanya lebih sadis. Salah satu pria tampak mengalungkan ban di lehernya yang sudah disiram bensin. Meskipun bocah tersebut sudah berusaha melepaskan ban itu, dia tetap saja dibakar hidup-hidup oleh warga.
Hingga kini polisi belum memberikan komentar apapun terkait insiden tersebut. Sementara itu, netizen yang menyaksikan video tersebut menyatakan keprihatinannya.
"Para pencuri di Lagos mati dengan cara brutal. Selamat tinggal," kata salah satu pengguna media sosial.
Â
(mdk/che)