Keluarga Meksiko dibantai, 11 orang tewas
Motif pembunuhan masih diselidiki, diduga masalah agama.
Sebelas anggota keluarga di Meksiko, termasuk dua anak-anak tewas dibantai orang bersenjata. Keluarga yang terdiri dari lima perempuan, empat pria dan dua anak gadis dibunuh di El Mirador, sebuah komunitas di pusat wilayah Puebla, dekat Oaxaca, Meksiko, kemarin.
The Guardian, Sabtu (11/6) melaporkan, motif si pelaku masih didalami hingga saat ini.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana penduduk Meksiko menunjukkan keramahannya? Negara yang terletak di Amerika Utara ini menjadi salah satu yang paling ramah di dunia berkat penduduk lokalnya yang mudah diajak berinteraksi.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan puncak kesulitan berhenti merokok terjadi? "Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat," jelas Dona.
-
Kapan budidaya jagung dimulai di Meksiko? Sejarah budidaya jagung dimulai pada periode pra-Hispanik di Meksiko. Pada masa itu, tanaman jagung liar yang disebut teosinte menjadi asal-usul jagung. Teosinte memiliki buah yang lebih kecil dan keras, namun melalui pemuliaan dan seleksi alami, penduduk asli Amerika Utara berhasil menghasilkan varietas jagung yang lebih besar dan bisa dimakan.
"Dua anak di bawah umur lainnya mengalami luka parah dan segera dibawa ke rumah sakit," ujar Wali kota Coxcatlan Vicente Lopez de la Vega.
Kantor kejaksaan Puebla mengatakan menerima laporan seorang pegawai rendahan yang dipekerjakan keluarga tersebut datang. Terduga pelaku ini disebutkan telah beberapa kali dipecat oleh keluarga tersebut.
Sementara itu, seorang pejabat setempat, anonim, mengatakan pembunuhan dilakukan dalam satu rumah. Meski demikian, beberapa media lokal melaporkan penemuan mayat di beberapa rumah berbeda.
Kantor kejaksaan, dalam keterangan tertulis menyebutkan ada dua orang saksi yang melihat kejadian itu. Saat ini, keduanya berada dalam perlindungan polisi.
Desa tempat pembunuhan terjadi ini dihuni oleh evangelis yang memisahkan diri dari komunitas Katolik lain di El Potreto. Meski demikian, walikota menyebutkan tidak ada perselisihan antara kedua desa tersebut.
"Pembunuhan ini menjadi sesuatu yang misterius bagi kita. Bisa jadi motifnya secara agama," kata sang wali kota.
Pasalnya, menurut dia, kejahatan akibat obat-obatan terlarang sangat jarang terjadi di wilayah itu.
"Komunitas ini pada dasarnya harmonis, namun ketika mereka merantau dan akhirnya kembali lagi ke negara asalnya, keharmonisan tersebut hilang," lanjut dia.
Kekerasan diduga akibat masalah agama lainnya terjadi pada Maret lalu. Saat itu ditemukan jasad manusia terendam dalam wadah yang diisi dengan asam di beberapa pedesaan.
(mdk/ard)