Keluarga sempat marah pada pemerintah karena WNI sandera Abu Sayyaf lama dibebaskan
Meskipun proses pembebasan membutuhkan waktu cukup lama, namun pihak keluarga bahagia akhirnya bisa kembali berkumpul dengan anggotanya yang sempat diculik.
Pihak keluarga dari nelayan WNI yang disandera Abu Sayyaf di perairan Sabah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah mengupayakan pembebasan orang yang mereka cintai.
Meskipun proses pembebasan membutuhkan waktu cukup lama, namun pihak keluarga bahagia akhirnya bisa kembali berkumpul dengan anggotanya yang sempat diculik.
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Siapa prajurit TNI AU yang berhasil mengalahkan petarung Filipina di Byon Combat Showbiz Vol 3? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
"Kami selaku pihak keluarga, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah khususnya Kementerian Luar Negeri, akhirnya keluarga kami Subandi bin Sattu yang ditahan Abu Sayyaf 20 bulan dibebaskan," kata keluarga salah satu korban, Rudi, saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Jakarta Pusat, Rabu (19/9).
"Selama ini keluarga kami sangat menderita, tetapi dalam penderitaan itu, kami selalu dimotivasi oleh pihak Kemenlu bahwa keluarga kami pasti bisa ditemukan. Alhamdulillah di bulan ke-20, penantian kami terjawab," tambahnya.
Meski optimis dengan motivasi diberikan oleh perwakilan Kemenlu, namun ada kalanya pihak keluarga merasa putus asa karena menunggu kabar terlalu lama. Terkadang, pihak keluarga mengungkapkan kemarahan kepada perwakilan Kemenlu.
"Ada keluarga kami yang mencari informasi ke Kemenlu, terkadang bernada sangat emosional. Tetapi itu semua karena kami lelah dengan ketidakpastian. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ucapkan permintaan maaf kepada pihak Kemenlu akan sikap kami selama ini," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan wajar jika pihak keluarga merasa emosional selama menunggu pembebasan WNI yang disandera.
"Memang bagi Kemenlu, khususnya PWNI, kami adalah tempat bersandar para WNI yang bermasalah. Tugas kami adalah menyerap keluhan mereka, memahami, menunjukkan kepedulian, keberpihakan, serta empati kepada mereka," ujar Iqbal.
"Kami maklum dengan hal itu. Karena kami harus menghadapi keluarga yang kehilangan orang-orang tidak hanya dicintai, tetapi juga ada yang jadi sumber ekonomi atau tulang punggung keluarga," tandasnya.
Baca juga:
Ini alasan pemerintah Indonesia lama bebaskan sandera dari Abu Sayyaf
Motif kelompok Abu Sayyaf culik nelayan Indonesia di Sabah murni minta uang tebusan
Disandera Abu Sayyaf 20 bulan, 3 nelayan WNI masih trauma usai dibebaskan
Imigran gelap Filipina diduga bantu penculikan dua nelayan Indonesia di Sabah
3 WNI yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf dalam kondisi sehat
Wamenlu benarkan 3 WNI disandera di Filipina sudah dibebaskan