Kemlu Ikut Berduka atas Gugurnya Tentara Filipina Saat Selamatkan WNI dari Abu Sayyaf
Setelah 90 hari dalam tawanan, akhirnya dua WNI berhasil dibebaskan dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam pernyataannya menyampaikan duka cita atas gugurnya seorang tentara Filipina saat operasi penyelamatan tiga nelayan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf Minggu kemarin.
"Setelah 90 hari dalam tawanan, akhirnya dua WNI berhasil dibebaskan dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Satu WNI hingga kini masih terus diupayakan pembebasannya," kata pernyataan Kemlu seperti dirilis dalam laman Kemlu.go.id, Minggu (22/12).
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Kapan Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia diperingati? Hari peringatan ini dilaksanakan setiap tanggal 6 Februari sebagai bagian dari upaya PBB untuk menghapuskan pemotongan kelamin perempuan.
-
Di mana makam wanita tersebut ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Kenapa Laskar Wanita Indonesia (LASWI) dibentuk? Ia berhasil menggerakkan kaum perempuan untuk membantu para pejuang pria yang kewalahan.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
Kedua nelayan yang dibebaskan itu adalah Maharudin Lunani dan Samion Bin Maniue. Mereka diculik dengan rekannya bernama Muhammas Farhan di Lahad Datu, Malaysia September lalu.
Militer Filipina mengatakan dua nelayan asal Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf berhasil dibebaskan Minggu pagi kemarin di Sulu, Filipina Selatan. Dalam operasi penyelamatan itu seorang militan Abu Sayyaf dan satu tentara Filipina tewas.
"Ketika terjadi kontak senjata, kedua korban sandera itu bergegas melarikan diri menjauh dari para penculik dan kami berhasil menyelamatkan mereka," ujar Letnan Jenderal Cirilito Sobejana dari Komando Angkatan Darat Mindanao Barat Filipina, seperti dikutip dari lamanABS CBN, Senin (23/12).
Dua Nelayan WNI akan Menjalani Pemeriksaan Kesehatan
Sebelumnya, berbagai langkah diplomasi telah dilakukan melalui pembicaraan tingkat tinggi Presiden Joko Widodo dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan menteri pertahanan Filipina.
Pembicaraan tersebut ditindaklanjuti dengan koordinasi internal Pemerintah RI yang dilakukan Kemenkopolhukam RI.
Selanjutnya melalui kerjasama intensif antara badan intelejen Indonesia dengan militer Filipina, operasi pembebasan berhasil menjejak posisi penyandera dan terjadi kontak senjata pada Minggu pagi kemarin.
Maharudin Lunani dan Samion Bin Maniue akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan selanjutnya akan segera direpatriasi ke Indonesia.
Pemerintah RI menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dengan pemerintah Filipina dan berharap satu sandera WNI dapat segera menyusul dibebaskan.
(mdk/pan)