Kepala Sekolah TK Dipecat karena Terima Hadiah Cokelat dari Muridnya, Segini Harga Cokelat yang Diterimanya
Seorang kepala sekolah di Sekolah Taman Kanak-Kanak di China dipecat lantaran menerima hadiah cokelat dari seorang muridnya.
Sebuah sekolah taman kanak-kanak di China memecat kepala sekolah karena menerima hadiah satu kotak cokelat seharga 85 sen dolar atau Rp 13.000 dari seorang muridnya.
Wang, nama kepala sekolah di TK Sanxia di Chongqing, sebelah barat daya China, menempuh jalur hukum terhadap atasannya setelah dia dipecat September lalu. Demikian dilaporkan Radio Nasional China.
- Cegah Banyak Anak Tak Sekolah, Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp199,95 Miliar
- Alasan SMK Lingga Kencana Depok Gelar Perpisahan di Subang yang Berujung Petaka
- Biasanya Datangi Sekolah Lain, Polwan Cantik ini Tiba-Tiba Kunjungan ke Sekolah Anak, Reaksi Sang Putra jadi Sorotan
- Kantin Sekolah Ngeluh Harga Makan Siang Gratis Rp15.000: Untung Tipis
Rekaman kamera pengawas di TK itu memperlihatkan seorang bocah laki-laki menyerahkan kantong plastik berisi satu kotak cokelat kepada Wang yang sedang duduk di depan kelas bersama guru lain.
Dilansir South China Morning Post, Ahad (8/9), Wang kemudian menerima hadiah itu dari si bocah dan memeluknya.
Dia kemudian membagikan cokelat itu kepada murid-murid lain, kata laporan Radio Nasional China.
Sudah menjadi kebiasaan di kalangan murid-murid TK di China untuk memberi hadiah atau kartu ucapan kepada guru mereka pada saat hari Guru yang jatuh 10 September.
Dalam sejumlah kasus orang tua akan memberikan hadiah yang cukup mewah kepada anak mereka untuk diberikan kepada guru.
Wang mengatakan dia diberitahu pihak sekolah dirinya dipecat karena menerima hadiah dari si bocah itu.
Mengajukan banding
Pihak sekolah mengatakan Wang melanggar aturan kementerian Pendidikan yang melarang guru meminta atau menerima hadiah atau uang dari murid atau orang tua murid dalam bentuk apa pun.
Wang menempuh jalur hukum dengan melapor ke Pengadilan Negeri Jiulongpo.
Dalam sidang dengar pendapat pertama, pihak sekolah mengatakan tanpa memandang nilai hadiahnya, Wang sudah melanggar aturan Kementerian Pendidikan. Tindakan Wang dianggap bisa merusak sekolah TK.
Pengadilan kemudian menjatuhkan putusan pada Maret lalu dengan menyatakan tindakan sekolah yang memecat Wang itu tidak bisa dibenarkan dan memerintahkan membayar ganti rugi kepada Wang.
Pengadilan memutuskan hadiah cokelat itu adalah bentuk rasa cinta dan hormat dari murid kepada gurunya dan tindakan guru tidak boleh dinilai sebagai menerima hadiah.
Pihak sekolah mengajukan banding pada bulan lalu namun pengadilan kemudian tetap memperkuat putusan sebelumnya.
Kasus pemecatan Wang ini menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial China dengan 7,2 pengguna membahas kasus ini di Douyin (TikTok versi China).
"Konyol banget, dia dipecat karena menerima hadiah yang harganya cuma enam yuan?" kata pengguna internet.
"Sebagai guru saya merasa kecewa. Hukumannya serius sekali," kata yang lain.
Dalam tajuk rencana Shanghai TV dikatakan: "Yang ditentang masyarakat adalah guru yang meminta hadiah dan orang tua yang berlomba-lomba membeli hadiah mahal, bukan ucapan syukur anak-anak itu."
- Kisah Habib Keramat Empang dari Bogor, Sosoknya Bikin Bingung Belanda saat Dipenjara
- 13 Contoh Dialog Anekdot Lucu & Menyindir, Sangat Menghibur
- Kasus Korupsi Tol MBZ Japek II, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Acset Indonusa
- 5 Resep Rendang ala MasterChef yang Sederhana, Lembut dan Bumbunya Medok Patut untuk Dicoba
- Golkar Berduka, Ini Profil Politikus Senior Chairuman Harahap
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024