Ketika Kejahatan Berbasis Kebencian terhadap Agama Merajalela di India
Laporan itu juga mengatakan sejak pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata (BJP) mengambil alih kekuasaan pada 2014, serangan yang dipimpin kelompok perlindungan sapi (cow protection) terhadap kaum minoritas melonjak tajam.
Lembaga pembela hak asasi Human Rights Watch (HRW) di India merilis laporan yang isinya menyebut pihak berwenang India menunda penyelidikan berbagai kasus pembunuhan kalangan minoritas. Padahal banyak tuntutan dari keluarga korban agar kasus pembunuhan ini diselidiki. Laporan setebal 104 halaman itu dirilis pada Selasa (19/2).
Laporan itu juga mengatakan sejak pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata (BJP) mengambil alih kekuasaan pada 2014, serangan yang dipimpin kelompok perlindungan sapi (cow protection) terhadap kaum minoritas melonjak tajam. Demikian dilansir dari The New York Times, Rabu (20/2).
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Antara Mei 2015 dan Desember 2018, HRW menemukan sedikitnya 44 orang dibunuh. Kebanyakan para korban ini merupakan muslim yang dituduh menyimpan daging atau memindahkan sapi ke rumah jagal, yang dianggap sebuah kejahatan di sebagian besar negara bagian di India. Pemeluk Hindu di India yang besarnya sekitar 80 persen menganggap sapi adalah hewan suci.
Data dari FactChecker.in, lembaga yang melaporkan kekerasan, menemukan sebanyak 90 persen kejahatan berbasis kebencian terhadap agama terjadi dalam satu dekade terakhir setelah Modi berkuasa. Massa yang brutal melakukan aksinya dengan menggantung korban di pohon, dan lebih sering melakukan mutilasi dan membakar tubuh korban.
Hampir dalam semua serangan ini, keluarga korban justru mendapat perlawanan balik ketika mereka menuntut keadilan.
"Polisi pada awalnya menghentikan penyelidikan, mengabaikan prosedur, atau bahkan memainkan peran terlibat dalam pembunuhan dan menutupi kejahatan," tulis laporan itu.
"Penyelidikan polisi India terhadap massa pelaku penyerangan adalah hampir seperti menuduh para korban dari kalangan minoritas melakukan kejahatan sebagaimana mereka mengejar pelaku yang berkaitan dengan pemerintah,” kata Direktur HRW Asia Selatan, Meenakshi Ganguly.
Laporan berjudul "Kekerasan Kelompok Perlindungan Sapi di India: Kelompok Sewenan-wenang Serang Minoritas" dirilis menjelang Pemilu nasional pada April dan Mei. Dalam laporan ini juga disoroti respons pemerintah terhadap 11 serangan baru-baru ini yang menewaskan 14 orang.
Menurut sebuah survei dari NDTV yang dikutip HRW, pidato para pejabat terpilih dengan “bahasa yang memecah belah secara komunal” melonjak hampir 500 persen antara 2014 dan 2018, dibandingkan dengan lima tahun sebelum BJP berkuasa. Sebesar 90 persen dari pidato tersebut berasal dari BJP yang memiliki ikatan dengan kelompok nasionalis Hindu sayap kanan.
"Kami akan menggantung mereka yang membunuh sapi," kata Anggota BJP, Raman Singh, pada 2017 lalu. Raman Singh juga mantan menteri utama negara bagian Chhattisgarh.
Laporan itu mengatakan retorika serupa yang disampaikan Raman Singh disertai banyaknya UU Perlindungan Sapi yang lebih ketat, mempengaruhi membesarnya serangan massa terhadap minoritas. Jenis serangan yang terjadi seperti penyerangan terhadap pria dan perempuan muslim di kereta; menelanjangi dan memukul warga dari kasta Dalit, kasta rendah di India barat; memaksa dua pria di India Utara memakan kotoran dan kencing sapi; pemerkosaan dua perempuan dan pembunuhan dua pria di negara bagian Haryana karena diduga makan daging sapi di rumah.
Beberapa serangan direkam dan ini menunjukkan massa tidak takut adanya balasan atas tindakan mereka. Demikian disampaikan seorang pekerja sosial dan penulis India, Harsh Mander.
"Anda tidak akan merekam wajah Anda di video saat melakukan kejahatan jika Anda tak ingin dihukum. Anda yakin bahwa Anda akan dilindungi dan diperlakukan seperti pahlawan," kata Mander.
Tahun lalu, Mahkamah Agung India memperkenalkan langkah-langkah "pencegahan, perbaikan dan hukuman" untuk membendung kekerasan massa, menyoroti menyebarnya hoaks lewat aplikasi pesan seperti WhatsApp telah memperburuk masalah. Dan pada Agustus, setelah bungkam cukup lama, Modi angkat bicara dan menentang serangan-serangan tersebut.
"Saya ingin memperjelas bahwa hukuman mati tanpa pengadilan adalah kejahatan, tidak peduli motifnya," ujarnya.
Namun Mander menilai kecaman Modi terlalu lembek. Dia menambahkan upaya mengubah ketakutan kalangan minoritas akan lebih dari sekadar memilih BJP agar tak lagi berkuasa.
"Mereka (pemerintah) telah menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengizinkan orang menunjukkan kebencian mereka," katanya. "Begitu Anda membiarkan jin keluar dari botol, dia tidak akan mematuhimu dan kembali begitu saja," pungkasnya.
Baca juga:
Pakistan Minta Bantuan PBB Redakan Ketegangan di Kashmir
India-Pakistan Makin Panas, Wilayah Kashmir Kian Mencekam
Tabrakan di Udara, Dua Jet Aerobatik India Hancur Lebur
Dua Pesawat Jet India Bertabrakan di Udara
Pakistan Tarik Dubes di India Usai Dikaitkan Serangan Teror Kashmir
Ridwan Kamil Minta Perayaan 70 Tahun Hubungan Indonesia-India Usai Pilpres