Kisah Para Red Hat, Pemburu Hacker yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Kisah Para Red Hat, Para pemburu Hacker, Ada yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Para red hat hacker ini bekerja demi menegakkan keadilan dan kebenaran menurut keyakinan mereka.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja yang dilakukan Intel di Israel? Intel pertama kali beroperasi di Israel pada tahun 1974, dan menjadikan negara tersebut sebagai pusat pengembangan dan manufaktur Intel Corporation. Dalam hal ini, Intel juga menjadikan negara Israel sebagai pusat pengembangan dan produksi teknologi digital dan platform komputasi yang terintegrasi dan terhubung.
-
Mengapa Eli Cohen direkrut oleh Mossad? Eli Cohen Adalah Seorang Yahudi Kelahiran Mesir Dia direkrut oleh Mossad untuk menyusup ke Suriah.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Mengapa Kopkamtib menjalin kerja sama intelijen dengan Mossad? Tujuannya sama, memerangi komunisme di Indonesia. "Kami mengadakan hubungan intelijen dengan Mossad (Israel) dan dengan MI-6 (Inggris). Kedua-duanya sangat peka mengenai masalah komunis,"
Kisah Para Red Hat, Pemburu Hacker yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Peristiwa peretasan Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika oleh hacker yang meminta tebusan hingga Rp 131 miliar menjadi sorotan banyak pihak belakangan ini.
Perbuatan meretas data pihak lain lewat jaringan internet dengan tujuan mengambil data adalah kasus pidana yang melanggar hukum.
Namun tidak semua hacker melakukan aksi kejahatan merugikan pihak lain demi uang. Ada juga para hacker yang memiliki tujuan memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Dilansir dari moonlock, para peretas atau hacker memakai banyak "topi." Ada peretasan topi hitam (black hat), tetapi ada juga topi putih (white hat), topi hijau (green hat), topi biru (blue hat), topi merah (red hat), dan lainnya.
- Hacker Retas Kementerian Keamanan Israel, Ancam Bocorkan Data Rahasia Jika Tak Hentikan Perang di Gaza dalam 48 Jam
- Ini Tebusan Tertinggi di Dunia yang Diminta Black Hat Hacker, Ada yang Mencapai Rp1.145 Triliun
- Pengusaha Israel Dibunuh Orang Tak Dikenal di Mesir, Diduga Agen Mossad yang Menyamar
- Seluruh Israel Gelap Gulita, Diduga Akibat Ulah Hacker Serang Perusahaan Listrik Negara
Beberapa melakukannya untuk uang. Yang lain berusaha menyebabkan kekacauan dan kerusakan atau hanya mencari sensasi.
Ada yang mencari balas dendam, sementara yang lain berjuang untuk keadilan.
Dan tidak jarang seorang peretas menukar satu "topi" dengan yang lain.
Dari semua jenis peretas yang berbeda, peretas topi merah (red hat) adalah unik dan sangat menarik. Mereka menghadapi risiko dan bahaya dari sisi hukum.
Mereka bahkan dapat mengaduk sarang lebah kelompok kriminal internasional yang bergerak di dunia digital dengan berbahaya.
Definisi peretasan topi merah
Seorang peretas red hat, juga dikenal sebagai "peretas vigilante," menggunakan keterampilan mereka melawan penjahat siber dan organisasi yang tidak memenuhi nilai moral atau standar keadilan tinggi mereka sendiri.
Seperti vigilante lainnya, mereka bertindak di luar hukum dan bersedia melanggar aturan jika diperlukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Secara keseluruhan, peretas red hat didorong oleh rasa keadilan dan keinginan untuk membangun dunia yang lebih aman, lebih adil, dan lebih mudah diakses — berdasarkan standar mereka.
Karena sifat pekerjaan mereka, peretas red hat memerlukan kerahasiaan dan anonimitas, serta harus memiliki kemampuan komputer tingkat lanjut, pemahaman mendalam tentang peristiwa terkini dan sejarah internasional, serta keterampilan penelitian yang kuat.
Mereka tidak termotivasi oleh ketenaran, meskipun mereka mungkin mencari pengakuan atas pekerjaan mereka atau masalah yang mereka perjuangkan. Mereka juga tidak termotivasi oleh keuntungan finansial.
Biasanya, peretas seperti itu bekerja sendiri, tetapi mereka mungkin sesekali bekerja sama untuk menggabungkan sumber daya. Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
Organisasi peretas topi merah yang paling terkenal adalah Anonymous. Dijelaskan oleh beberapa orang sebagai pejuang kebebasan dan oleh yang lain sebagai teroris siber, Anonymous terutama berfokus pada meretas organisasi pemerintah. Peretas topi merah ini biasanya menyerang dan mengambil tindakan agresif terhadap peretas topi hitam juga.
Pada 2013, kelompok peretas atau hacker Anonymous mengaku telah meretas situs milik badan intelijen Israel yang terkenal sebagai agen mata-mata terbaik dunia, Mossad.
Dari peretasan yang dilakukan, Anonymous mengklaim berhasil mengakses dan merilis data pribadi milik 35.000 agen Mossad, termasuk yang kini menjadi pejabat Israel, politisi, pemimpin politik, dan anggota kepolisian.
Pada April lalu kelompok bernama Anonymous for Justice mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber ke situs pemerintah Israel karena alasan membela Palestina.
Aksi mereka termasuk pengambilan data hampir 300 gigabita. Di situs web mereka, kelompok tersebut mengatakan akan terus menyerang Israel "sampai perang di Gaza berhenti."
Kelompok ini menerbitkan file yang mereka katakan diperoleh dalam
Peretas topi merah terkadang bahkan berkolaborasi langsung dengan kelompok lain, termasuk lembaga pemerintah.