Klinik di Hong Kong Dihukum Karena Rekomendasikan Vaksin Pfizer Daripada Sinovac
Otoritas kesehatan Hong Kong mengeluarkan sebuah klinik swasta dari program vaksinasi Covid-19 setelah klinik tersebut dilaporkan merekomendasikan vaksin buatan Jerman, Pfizer/BioNTech kepada pasiennya daripada pasien buatan China, Sinovac.
Otoritas kesehatan Hong Kong mengeluarkan sebuah klinik swasta dari program vaksinasi Covid-19 setelah klinik tersebut dilaporkan merekomendasikan vaksin buatan Jerman, Pfizer/BioNTech kepada pasiennya daripada pasien buatan China, Sinovac.
Langkah ini menggambarkan sensitivitas pemerintah Hong Kong terhadap kritik terkait vaksin Sinovac, yang memiliki angka kemanjuran lebih rendah.
-
Apa yang dijual oleh mantan TKW Hong Kong itu? Ayu Dini, wanita yang dulunya pernah berprofesi sebagai TKW, mengawali usahanya dengan berjualan basreng di pinggir jalan, ia kini meraih sukses besar.
-
Apa yang dilakukan Selvi Kitty dan Abidzar saat berlibur di Hong Kong? Selama berada di Hong Kong, Selvi dan Abidzar melakukan banyak aktivitas seru salah satunya bermain di Disney Land. Selvi pun terlihat tampil kece selama berlibur.
-
Apa yang dibuat dari singkong ? Sesuai dengan namanya, keripik ini terbuat dari bahan dasar singkong yang diiris tipis-tipis dan digoreng hingga garing atau renyah.
-
Apa yang dipalsukan oleh sindikat ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia.
-
Siapa Sie Kong Lian? Sie Kong Lian dulunya merupakan pemilik dari rumah tersebut. Menurut catatan keluarga, Sie Kong Lian lahir pada 3 Januari 1878. Pada tahun 1908, tepatnya saat usianya 30 tahun, ia membeli rumah di Jalan Kramat 106 yang kemudian terkenal sebagai Museum Sumpah Pemuda.
-
Apa yang dilombakan dalam Puncak HKG 52 di Solo? Selain Senam Kreasi, ada lomba memasak menu pangan lokal sumber karbohidrat non beras, parade budaya Nusantara jambore nasional kader PKK serta lomba cerdas cermat kader PKK.
Departemen Kesehatan Hong Kong menyampaikan pada Selasa, klinik tersebut tidak akan lagi memberikan suntikan vaksin Covid-19 karena dokternya melanggar persetujuan dengan program imunisasi.
Pemerintah mengatakan mereka juga telah meminta kembali dosis vaksin Sinovac yang belum digunakan dari klinik tersebut.
Pengumuman tersebut disampaikan setelah sebuah foto pemberitahuan di klinik tersebut yang membedakan angka kemanjuran dua vaksin itu viral di dunia maya pada akhir pekan kemarin.
“Saran: Jangan ambil Sinovac, ambil BioNTech,” kata pemberitahuan tersebut, menambahkan dokter klinik tersebut memilih BioNTech, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (25/3).
Koran Ta Kung Pao kemudian menerbitkan laporan yang menuduh dokter "menjelekkan" vaksin Sinovac.
Sejauh ini sekitar 403.000 warga Hong Kong - sekitar 5 persen dari populasi - telah menerima dosis pertama. Lebih dari 250.000 di antaranya mendapat suntikan Sinovac, sedangkan sisanya mendapat suntikan Pfizer-BioNTech.
Secara terpisah pada Rabu, pemerintah menangguhkan penggunaan vaksin Pfizer karena masalah pengemasan, tetapi menekankan pihaknya tidak yakin ada risiko keamanan.
Data terbatas
Produsen vaksin Covid-19 China kurang terbuka dibandingkan pesaing mereka dalam menerbitkan data uji klinis. Vaksin Sinovac disetujui pengunaannya oleh otoritas Hong Kong setelah perusahaan mengirimkan data langsung ke regulator, bukan ke jurnal medis peer-review (kajian sejawat).
Data uji coba di negara lain menunjukkan kemanjuran Sinovac antara 50 persen hingga 80 persen, sementara data kemanjuran vaksin Pfizer/BioNTech 94 persen hingga 95 persen.
Hong Kong mulai program vaksinasi bulan lalu tetapi publik tidak terlalu antusias didorong ketidakpercayaan mereka terhadap China, yang dipicu tindakan keras Beijing terhadap gerakan demokrasi di wilayah itu. Sebuah survei baru-baru ini mengatakan hanya 37 persen orang dewasa yang berencana untuk divaksinasi.
Sebelumnya, pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengeluhkan rendahnya antusiasme warga untuk vaksinasi dan menuduh kritikus "menjelekkan" vaksin China. Namun, beberapa ahli epidemiologi terkemuka di kota itu telah secara terbuka menyatakan vaksin Pfizer / BioNtech jauh lebih efektif.
(mdk/pan)