Konflik Kashmir, Pakistan Enggan Kerahkan Operasi Militer ke India
Pakistan juga menghentikan sementara aktivitas dagang antar dua negara dan memulangkan diplomat India di Ibu Kota Islamabad.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmud Qureshi mengatakan tidak akan mengerahkan operasi militer untuk melawan India dalam konflik di wilayah Kashmir, Kamis (8/8).
"Pakistan tidak melirik pilihan (gerakan) militer. Kami lebih memilih opsi politik, diplomatik, dan hukum untuk menangani situasi yang terjadi," ujar Qureshi, seperti yang dilansir dari laman Al Arabiya, Jumat (9/8).
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang terjadi selama Pengepungan Sarajevo? Pengepungan Sarajevo merupakan peristiwa blokade panjang di Sarajevo, ibu kota Bosnia dan Herzegovina, selama Perang Bosnia berlangsung. Setelah awalnya dikepung oleh pasukan Tentara Rakyat Yugoslavia, kota Sarajevo kemudian dikepung oleh Tentara Republika Srpska.
-
Kapan Abram Khan lahir? Awalnya Shah Rukh Khan dan sang istri memutuskan cukup dengan dua anak karena sama-sama sibuk, siapa sangka pada Mei 2013 Abram Khan lahir ke dunia.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Bagaimana KPK menindaklanjuti status tersangka Karna Suswandi? Jadi silahkan dikoordinasikan atau ditanyakan dengan KPU dulu tapi yang jelas dari kami akan tetap terus berjalan proses penyidikannya
Pernyataan tersebut dikemukakan Qureshi setelah Pakistan menurunkan hubungan diplomatik dengan India. Tak hanya itu, Pakistan juga menghentikan sementara aktivitas dagang antar dua negara dan memulangkan diplomat India di Ibu Kota Islamabad.
"Kami telah memutuskan untuk kembali ke Dewan Keamanan PBB untuk melawan sikap India yang salah secara moral," Qureshi menambahkan.
Senin (5/8) India menghapus status otonomi khusus untuk Kashmir. Usai keputusan tersebut, India memperkuat pertahanan militernya di wilayah yang berbatasan langsung dengan Pakistan itu.
Dengan pencabutan status otonomi khusus, wilayah Kashmir saat ini dikuasai sepenuhnya oleh pemerintahan India. Keputusan India ini sekaligus membangkitkan kembali perselisihan antara India dan Pakistan.
Pakistan menilai, pencabutan status otonomi khusus bagi Kashmir dilakukan atas kepentingan internal, tetapi India menolak anggapan tersebut.
Pakistan telah memastikan akan berpihak pada penduduk Kashmir. Namun di awal minggu ini, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan justru mengutarakan peringatan adanya konsekuensi global jika dua negara bersenjata nuklir tersebut berperang.
"Apa kalian ingin saya melakukannya? Menyerang India?" seru Khan dalam sebuah debat parlemen, seperti yang dikutip Al Arabiya pada Jumat (9/8).
Wilayah Kashmir yang mayoritas berpenduduk muslim telah lama menjadi titik api antara India dan Pakistan. Tercatat, setidaknya ada tiga peristiwa konflik antara India dan Pakistan karena memperebutkan wilayah Kashmir sejak merdeka dari Inggris pada 1947.
Awal tahun ini, kedua negara tersebut nyaris terlibat perang, setelah ada serangan kelompok militan Kashmir terhadap tentara India yang dibalas dengan serangan udara. Peristiwa itu memicu pertempuran udara antara jet-jet Pakistan dan India, serta menimbulkan kekhawatiran terjadinya serangan nuklir antar dua negara tersebut.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
Baca juga:
'Kami Tak Akan Biarkan Kashmir Jadi Seperti Palestina'
Konflik Kashmir, Pakistan Setop Layanan Kereta ke India
India Tangkap Ratusan Warga Kashmir, Satu Pendemo Tewas
India Batasi Akses Komunikasi, Warga Kashmir Dilanda Kecemasan
Pakistan Usir Utusan India Terkait Konflik Kashmir
India dan Pakistan Terlibat Baku Tembak di Sepanjang Garis Kontrol Kashmir