Korban Pembantaian Penduduk Desa Mali Bertambah Jadi 160 Orang
Serangan ini terjadi pada Sabtu (23/3) lalu di desa Ogossagou, kota Mopti, Mali Tengah. Saat itu, orang-orang bersenjata berpakaian tradisional seperti suku pemburu Donzo menyerang desa yang dihuni oleh sebagian besar penggembala Fulani.
Korban tewas dalam serangan pembantaian penduduk desa di Mali bertambah menjadi 160 orang. Lonjakan jumlah korban tersebut disebutkan oleh pejabat lokal dan petugas keamanan setempat, setelah sebelumnya tim penyelidik PBB menyebutkan ada 153 orang tewas dan 73 orang terluka dalam serangan mengerikan tersebut.
Serangan ini terjadi pada Sabtu (23/3) lalu di desa Ogossagou, kota Mopti, Mali Tengah. Saat itu, orang-orang bersenjata berpakaian tradisional seperti suku pemburu Donzo menyerang desa yang dihuni oleh sebagian besar penggembala Fulani.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kapan Masjid Walima Emas diresmikan? Mengutip Liputan6.com, Masjid Walima Emas dibangun sejak tahun 2008 dan diresmikan tahun 2012.
-
Kapan Zahwa Massaid lulus kuliah? Lulus Tahun Lalu Zahwa lulus kuliah pertengahan 2023. Aaliyah dan Reza Artamevia datang dari Indonesia untuk hadiri momen kelulusannya.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Kapan Mahalini resmi menjadi mualaf? Mahalini memeluk agama Islam bulan ini, langsung setelah acara pamit kemarin.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Para penyerang ini menuding suku Fulani menyembunyikan para ekstremis Islam di desanya, di mana tuduhan ini dibantah keras oleh Fulani.
"Serangan mengerikan ini menandai lonjakan yang signifikan dalam dalam serangkaian kasus kekerasan dilakukan oleh mereka yang menyebut dirinya sebagai 'kelompok pertahanan diri'. Mereka tampaknya berusaha membasmi kelompok-kelompok ekstremis brutal," kata juru bicara kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani, dikutip dari Aljazeera, Rabu (27/3).
Shamdasani menambahkan, PBB telah mengirim tim terdiri dari 10 petugas kantor HAM PBB, satu petugas perlindungan anak, dan dua penyelidik ke lokasi untuk menyelidiki serangan yang terjadi pekan lalu. Pihaknya juga menegaskan bahwa PBB akan terus mendampingi kasus ini hingga tuntas.
"Kami melakukan kontak langsung dengan pihak berwenang (setempat). PBB juga telah menawarkan untuk membantu para pelaku pembantaian ke pengadilan untuk memutus kasus kekerasan yang berlarut-larut ini," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan kelompok bersenjata dari kelompok etnis Dogon yang sebagian besar hidup dengan berburu dan bertani menyerang kelompok Fulani, yang memang memiliki sejarah buruk dengannya. Sehari setelah serangan, pemerintah Mali pun mengumumkan pembubaran satu milisi dagon.
"Di beberapa kesempatan, serangan yang dilakukan dipicu oleh keinginan untuk membasmi individu-individu yang terkait dengan kelompok-kelompok ekstremis yang kejam," jelas Shamdasani.
Baca juga:
10 Petugas Perdamaian PBB Tewas Dibunuh di Mali Utara
Konflik Etnis di Mali, 37 Warga Sipil Tewas
Serangan hotel di Mali jadi bahan debat pendukung Al Qaidah vs ISIS
Di pengadilan, militan Al Qaidah minta maaf hancurkan Timbuktu
Suasana hotel mewah di Mali usai penyanderaan yang tewaskan 27 orang