Korban Wabah Tertua di Dunia 4.000 Tahun Lalu Akhirnya Terungkap, Ini Identitasnya
Kerangka ini berhasil diidentifikasi dalam proyek penelitian yang dipimpin oleh Austrian Academy of Sciences.
Dua kerangka dari manusia yang terjangkit wabah 4000 tahun lalu di Austria akhirnya teridentifikasi. Menurut Heritage Daily, kerangka ini berhasil diidentifikasi dalam proyek penelitian yang dipimpin oleh Austrian Academy of Sciences.
Dua kerangka itu diidentifikasi sebagai dua orang dewasa muda yang hidup 4.000 tahun yang lalu selama Zaman Perunggu.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Kedua korban wabah tersebut adalah laki-laki. Korban pertama diperkirakan meninggal pada usia sekitar 23 hingga 30 tahun. Sedangkan korban kedua diperkirakan meninggal pada usia 22 hingga 27 tahun.
Keduanya meninggal pada Zaman Perunggu Awal sekitar tahun 2000 SM.
Hingga saat ini, kedua kerangka tersebut dianggap sebagai kematian akibat wabah tertua di Austria.
Kala itu, ada wabah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang terjadi dalam tiga bentuk.
Pertama, ada Wabah Pneumonia yang menginfeksi paru-paru dan menyebabkan sesak napas, batuk, serta nyeri dada; kedua Wabah Pes yang memengaruhi kelenjar getah bening sehingga membuat manusia membengkak; dan ketiga Wabah Septikemia yang menginfeksi darah dan dapat menyebabkan jaringan menjadi hitam dan mati.
Kedua kerangka ini ditemukan di kuburan di Drasenhofen, negara bagian Austria Hilir Austria.
Bekerja sama dengan Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, ahli mengampil sampel dari mahkota dari gigi korban, karena pembuluh darah mengalir di sini dan memungkinkan pendeteksian patogen yang ada di dalam darah pada saat kematian laki-laki itu.
Arkeolog dari Institut Arkeologi Austria Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Katharina Rebay-Salisbury mengatakan dua manusia ini terinfeksi wabah dengan cara yang berbeda.
"Tidak seperti kemudian di Abad Pertengahan, wabah mungkin tidak ditularkan oleh kutu karena bakteri wabah awal tidak memiliki sifat genetik yang penting untuk ini. Oleh karena itu, bisa jadi jalur infeksi lain seperti infeksi droplet atau konsumsi daging yang terinfeksi,” kata Rebay-Salisbury.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)