Krisis Ekonomi, Warga Sudan Simpan Uang di Bawah Kasur Ketimbang di Bank
Alasannya karena jika mereka menabung di bank, akan sulit untuk menariknya kembali akibat banyak mesin ATM yang sering kosong.
Banyak warga Sudan kini lebih suka menyimpan uang mereka di bawah kasur daripada di bank. Alasannya karena jika mereka menabung di bank, akan sulit untuk menariknya kembali akibat banyak mesin ATM yang sering kosong. Demikian menurut laporan jurnalis Afrika, Zainab Muhammad Salih di Ibu Kota Khartoum.
"Namun ketika uang tunai tersedia (dalam sebuah mesin ATM), antrean panjang akan mengular dan itu telah menjadi situasi normal yang baru di Khartoum," kata Salih seperti dilansir BBC, Kamis (10/1).
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Apa yang menjadi masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Pergulatan warga yang hendak membeli roti dan kacang, salah satu pangan primer di Sudan, telah menjadi gambaran tersendiri mengenai krisis ekonomi yang melanda negara yang dipimpin oleh Presiden Umar al-Bashir sejak tiga dekade terakhir, tutur Salih.
"Sepulang dari kerja larut malam, saya sering harus menunggu satu jam untuk sampai ke sebuah toko roti hanya untuk diberi tahu bahwa tidak ada yang tersisa."
"Makanan lain menjadi mahal bagi banyak orang di ibu kota."
"Kacang fava, atau fuul, dianggap sebagai bahan pokok di sini, dan lazimnya dapat ditemukan di setiap sudut toko. Tetapi toko di sebelah tempat saya tinggal sekarang telah berhenti menjualnya, karena pemiliknya menjelaskan kebanyakan orang tidak mampu lagi membelinya."
"Saya melihat, setelah kembali dari tinggal enam bulan di AS sejak September 2018, orang-orang terlihat lebih kurus di sini."
Krisis Ekonomi di Sudan: Mata Uang Melemah dan Inflasi
Zainab Muhammad Salih menjelaskan, masalah awal dari krisis ekonomi di Sudan berawal dari upaya pemerintah untuk mencegah keruntuhan ekonomi dengan langkah-langkah penghematan darurat dan devaluasi mata uang yang tajam.
Pada Desember 2018, USD 1 setara sekitar 76 pound Sudan di kios ilegal barter valuta. Itu menunjukkan melemahnya mata uang pound Sudan terhadap dolar AS, yang enam bulan sebelumnya berkisar di taraf USD 1 untuk 40 pound Sudan.
Harga juga naik. Tingkat inflasi tahunan mencapai 68 persen di bulan November dibandingkan dengan 25 persen di tahun sebelumnya.
Sebagai bagian dari langkah-langkah penghematan, pemerintahan Presiden Sudan Umar al-Bashir telah mengurangi subsidi pada bahan bakar dan roti, yang mengarah pada kenaikan biaya komoditas dasar.
Kenaikan harga roti bulan lalu memicu gelombang protes massa, yang masih berlangsung. Mereka memulai di kota Atbara di timur pada 19 Desember 2018 untuk kemudian membakar markas besar Partai Kongres Nasional (NCP) yang berkuasa.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Polisi Sudan Umumkan Dukung Presiden di Tengah Gelombang Unjuk Rasa
Bentrokan Pendemo dan Aparat Keamanan di Sudan, 19 Orang Tewas
Ribuan Warga Sudan Demo Tuntut Presiden Bashir yang Berkuasa 29 Tahun Mundur
Demo Harga Roti Melonjak, Delapan Warga Sudan Tewas
22 Siswa sekolah tewas tenggelam di Sungai Nil
Hujan berlian di Sudan bukti ada planet tersembunyi