Uang tersebut disobek-sobek oleh wanita yang tengah depresi hingga akhirnya meninggal.
Seorang wanita miskin asal China bermarga Zhang meluapkan rasa terima kasihnya kepada empat pegawai bank. Ungkapan ini setelah bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Kunming, China, menerima ratusan lembar uang kertas yang robek berkeping-keping.
Melansir South China Morning Post, ipar dari Zhang mengalami depresi. Selama depresi, ipar Zhang merobek-robek uang hingga hancur berkeping-keping. Beberapa tahun kemudian, sang ipar meninggal dunia. Saudara laki-laki Zhang pun menjadi duda dengan empat orang anak.
Kehidupan saudara laki-laki Zhang amat memprihatinkan. Mereka berada dalam keuangan yang amat sulit, bahkan berada di garis kemiskinan. Saudara laki-laki Zhang mencoba menukarkan kepingan uang ke bank untuk menyambung hidup. Sayangnya, tidak ada bank yang mau menerima penukaran uang rusak. Padahal, pemerintah China tidak melarang ada penukaran uang rusak kepada bank.
kata Zhang.
Hingga akhirnya, Zhang meminta izin kepada saudara laki-lakinya untuk menukar uang rusak tersebut ke bank ICBC di Kunming. Dia tidak menduga bank tersebut langsung setuju membantunya dengan memperbaiki uang tersebut. Bank menugaskan empat karyawan untuk menyatukan kembali uang kertas yang rusak.
"Ini pertama kalinya kami melihat begitu banyak pecahan uang kertas. Ada lebih dari 100.000 lembar, beberapa bahkan lebih kecil dari kuku jari," kata staf bank. “Ada tiga jenis mata uang dengan pola yang berbeda. Kami cukup bingung pada awalnya.”
Dia mengatakan mereka menggunakan kaca pembesar untuk mengidentifikasi pecahan-pecahan selama tugas tersebut, yang memakan waktu 22 hari kerja intensif. Akhirnya, mereka berhasil menyambung uang kertas dengan total 32.000 yuan atau setara Rp72 juta.
Zhang pun mengirimkan spanduk sutra yang dibuat khusus ke bank untuk mengucapkan terima kasih kepada staf. “Pertimbangkan kesulitan orang lain, selesaikan masalah, dan hangatkan hati,” demikian bunyi aksara Mandarin pada spanduk tersebut.
Peristiwa ini memicu gelombang pujian terhadap bank tersebut di media sosial daratan. “Acungan jempol untuk bank. Mereka sangat bersimpati terhadap orang biasa,” kata seseorang di Douyin. "Betapa kerasnya para pegawai bank bekerja. Mereka mungkin akan depresi setelah menangani begitu banyak uang kertas yang rusak," kata yang lain.
Seorang wanita di Brazil baru-baru ini ditangkap karena diduga membawa orang mati ke bank. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Kejadian tersebut mencuri perhatian. Banyak warganet yang mengatakan jika uang tersebut masih bisa ditukar ke bank.
Bukannya menjadi korban penipuan, wanita ini malah dibantu oleh seorang penipu setelah ia mengungkapkan kekesalannya.
Pelaku inisial FI ditangkap di Pangkalan Kerinci. Korban mengalami kerugian Rp72 juta.
DSH sudah tiga kali mangkir dari panggilan penyidik kejagung.
Pada kasus ini, selain Arif, tersangka lain yakni adik kandung pelaku, AT yang turut membantu membuang mayat korban.
Ijazah aslinya masih di tahan perusahaan, wanita ini putuskan jadi penjual bakso.
Wanita berinisial NP itu diketahui bekerja di salah satu bank swasta di Jambi.
Sebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Selama 12 tahun menjalankan usaha, ia mampu menginspirasi dan meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per hari.
Uang kertas tersebut terlihat rusak dan ada yang tak berbentuk sama sekali.
Meski sudah lusuh, wanita ini mengaku tak akan membelanjakan uang kertasnya ini.