Lebanon Kembali Diteror Ledakan Pager Gelombang Kedua, Total 12 Orang Tewas dan 3.000 Terluka
Teror pager pertama terjadi pada Selasa (17/9) sekitar pukul 15.30 waktu Lebanon.
Lebanon kembali dihantam teror pager di hari kedua pada Rabu (18/9), yang diduga dilakukan Israel. Alat komunikasi pager meledak di seluruh negara tersebut, menelan korban jiwa dan melukai ribuan orang serta membakar mobil dan rumah warga.
Dalam serangan teror kedua ini, sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan terluka, seperti dikonfirmasi National News Agency Lebanon.
- Tanpa Sebut Pelakunya Israel, PBB Akhirnya Buka Suara Soal Ledakan Pager di Lebanon
- Bahan Peledak yang Dipasang Dalam Pager di Lebanon Tak Terdeteksi Mesin Pemindai
- Diduga Disadap Israel dan Dipasangi Peledak, Ahli Ungkap Bagaimana Pager Meledak Secara Bersamaan di Lebanon
- Teror Pager yang Meledak Bersamaan di Lebanon Tewaskan 9 Orang dan Lukai 1.200 Lainnya, Israel Diduga Berada di Balik Serangan Ini
Jurnalis Israel, Barak Ravid mengonfirmasi ledakan tersebut merupakan "gelombang kedua" serangan teror Israel yang dimulai pada Selasa (17/9), menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 3.000 lainnya.
Dikutip dari The Cradle, Kamis (19/9), teror gelombang kedua ini menargetkan anggota Hizbullah, yang menggunakan alat komunikasi walkie-talkie ICOM V82. Beberapa ledakan terjadi di pemakaman korban teror pager pada Selasa.
Israel menuai kecaman internasional setelah meledakkan ribuan pager di Lebanon. Pager tersebut dilaporkan telah dipasangi peledak oleh mata-mata Mossad yang menyusup ke jalur pengiriman alat telekomunikasi ini.
Serangan ini bersamaan dengan pengerahan kembali pasukan penjajah Israel dari Gaza ke front utara untuk bersiap-siap melakukan operasi militer di Lebanon.
"Misi tersebut jelas: Kami bertekad mengubah realitas keamanan secepat mungkin. Komitmen para komandan dan pasukan di sini rampung, dengan kesiapan puncak untuk tugas apa pun yang diperlukan," kata kepala komando utara tentara Israel, Mayjend Ori Gordin pada Selasa.