Mahasisiwi Ini Meninggal Setelah Dipaksa Dosennya Olahraga, Padahal Sudah Ada Surat Keterangan Punya Penyakit Bawaan
Mahasiswi ini memiliki riwayat penyakit jantung, yang tertulis dalam surat keterangan.
Mahasiswi ini memiliki riwayat penyakit jantung, yang tertulis dalam surat keterangan.
Mahasisiwi Ini Meninggal Setelah Dipaksa Dosennya Olahraga, Padahal Sudah Ada Surat Keterangan Punya Penyakit Bawaan
- Makam Mahasiswi Baru Meninggal Dibongkar, Polisi Buru Pelaku
- Kesabaran Seluas Angkasa, Perempuan Ini Rawat Suaminya Selama 10 Tahun Sampai Terbangun dari Koma
- Bulan Terbuat dari Apa? Ilmuwan Akhirnya Punya Jawabannya, Ternyata Mirip Bumi
- Dapat Petunjuk dari Lukisan, Ilmuwan Akhirnya Paham Bagaimana Piramida Mesir Dibangun
Seorang mahasiswa di China yang mengidap penyakit jantung bawaan dilaporkan meninggal dunia setelah dipaksa dosennya untuk tetap mengikuti olahraga meski telah diberitahu soal riwayat kesehatannya, demikian klaim keluarga gadis itu.
Zhao, mahasiswi tahun pertama di Baicheng Medical College, di Timur laut Provinsi Jilin, China mengalami kejang saat mengikuti kelas olahraga dan berlari bersama teman-teman sekelasnya pada 12 April, kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dua hari setelahnya, seperti dilansir New Yellow River.
Bibi Zhao, bermarga Wang mengatakan Zhao sebelumnya telah menyerahkan dokumen medis untuk membuktikan dia menderita penyakit jantung bawaan ke kampusnya tahun lalu dan diberikan dispensasi dari kegiatan olahraga.
Namun dosennya, Song, tetap menyuruh Zhao untuk mengikuti kegiatan olahraga lari karena diincar oleh dosennya, ungkap bibi gadis cantik tersebut.
Bibi Zhao mengatakan ketidakpuasan Song terhadap keponakannya berawal dari sebuah insiden pada awal April lalu, saat dia mengisyaratkan bahwa Zhao harus memberikan beberapa ikan hidup untuk dimasak kepada istri Song sebagai hadiah. Zhao diketahui memberikan ikan yang diinginkan guruya, namun ikan yang dibeli Zhao di situs belanja, tiba dalam keadaan mati.
“Gurunya marah dan mempersulit anak kami,” ungkap Wang.
“Dia mengatakan bahwa dokumen penyakit jantung yang dimasukan Zhao adalah palsu. Jadi dia menyuruhnya berlari setiap hari.”
Dosennya juga diketahui telah menghapus Zhao dari posisi pengawas kelasnya, kata Wang.
Zhao pingsan saat mengikuti kegiatan lari pada 12 April, namun Song menyuruh siswa lain untuk tidak mendekati ataupun memberikan bantuan.
“Song juga tidak langsung menghubungi layanan darurat melainkan hanya menghubungi manajemen kampus, ungkap teman sekelas Zhao.
"Jika kami melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Zhao tepat waktu, mungkin itu akan efektif. Tapi dosen tidak mengizinkan kami mendekatinya,” kata teman sekelasnya.
Menurut laporan media, Song tidak dapat dihubungi hingga saat ini untuk dimintai komentar dan telah mematikan ponselnya.
Seorang pejabat dari kantor administrasi perguruan tinggi tersebut telah mengkonfirmasi bahwa Zhao meninggal dunia karena penyakit jantung, namun tidak memberikan keterangan terkait keterlibatan Song dalam insiden tersebut.
“Polisi sedang menyelidiki kasus ini dan kami akan bekerja sama,” kata pejabat itu.