Mahasiswi Malaysia Bunuh Bayinya yang Baru Lahir dengan Memasukkannya ke Kotak Sereal, Alasannya Demi Kuliah
Seorang mahasiswi dari Malaysia, mengakhiri hidup bayinya yang baru lahir dengan cara memasukkannya ke dalam kotak sereal dan menyembunyikannya di dalam koper.
Seorang mahasiswi dari Malaysia yang sedang kuliah di Inggris dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh bayinya yang baru lahir. Hukuman ini dijatuhkan pada Jumat, 25 Oktober 2024, sehari setelah dia dinyatakan bersalah atas tuduhan pembunuhan.
Menurut laporan dari CNA pada Selasa (29/10/2024), wanita berusia 22 tahun yang bernama Teo Xia Jin tersebut memasukkan bayinya ke dalam kotak sereal tak lama setelah melahirkan pada 4 Maret lalu. Kotak sereal tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik bersegel dan disembunyikan di dalam koper. Dua hari setelahnya, polisi menemukan jasad bayi tersebut.
- Cara Mempersiapkan Mahasiswa Sebelum Merantau Kuliah di Luar Kota
- Mahasiswa Unismuh Makassar Rusak Ruang Kuliah Ditangkap Polisi, Urat Kaki Putus dan Terancam Sanksi Berat
- Kabur Setelah Tusuk Pria Saingan, Mahasiswi Penyuka Sejenis Ditangkap di Kampar
- Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian
James Leslie Francis dari Crown Prosecution Service (CPS) menyatakan, "Bayi Teo masih hidup setelah lahir dan bisa saja selamat, namun Jia Xin Teo membuat keputusan untuk menempatkannya di dalam kotak sereal dengan mengetahui bahwa hal tersebut akan membunuhnya." Teo dinyatakan bersalah di Warwick Crown Court atas satu tuduhan pembunuhan pada hari Kamis (24/10).
Pada hari Jumat (25/10), CPS mengumumkan bahwa Teo dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan harus menjalani hukuman minimal selama 17 tahun. Media Malaysia melaporkan bahwa polisi West Midlands dipanggil ke rumah Teo dua hari setelah dia mengunjungi rumah sakit dengan menunjukkan tanda-tanda baru melahirkan. Staf rumah sakit sempat menanyakan apakah dia baru saja melahirkan, tetapi Teo membantahnya.
Namun, saat diinterogasi oleh pihak kepolisian, Teo akhirnya mengaku telah melahirkan. Menurut CPS, Teo menyembunyikan kehamilannya dari orang-orang di sekitarnya dan datang ke Inggris dengan sadar bahwa dia akan melahirkan di sana. Hal ini dilaporkan karena dia takut kehamilannya akan mempengaruhi studi yang sedang dijalaninya, sebagaimana dilansir oleh New Straits Times.
Teo membantah tuduhan pembunuhan terhadap bayi perempuannya dan mengklaim bahwa dia mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk membunuh anak tersebut. Meskipun begitu, pembelaan yang diajukan untuk kasus pembunuhan bayinya ditolak oleh juri.