Malas Keluar Rumah, Ibu Ini Sewa Kurir Paket untuk Antar Anaknya ke Sekolah
Sejumlah ibu merasa kelelahan, sehingga mereka memilih membayar kurir untuk mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah.
Seorang ibu di China menjadi perbincangan hangat di komunitasnya dan media sosial. Untuk melindungi diri dari suhu dingin yang ekstrem, ia memutuskan untuk menyewa kurir yang akan mengantarkan anaknya ke sekolah. Tindakan ini ternyata menginspirasi orang tua lain untuk melakukan hal serupa. Pada awal bulan Desember, seorang wanita dari Guangxi, China selatan, mengungkapkan secara daring bahwa ia merasa terlalu malas untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari yang dingin, sehingga ia menyewa kurir setiap pukul 06:30 untuk mengantar anaknya ke sekolah. "Ini adalah ide yang brilian! Mengantar anak-anak dan mengantarkan paket pada dasarnya merupakan hal yang sama, asalkan mereka sampai dengan aman," ujar seorang pengguna media sosial yang mendukung keputusannya, seperti yang dikutip dari laman SCMP, Kamis (9/1/2024).
Menurut The Post, banyak orang tua lain yang juga menerapkan cara yang sama untuk mengantar anak-anak mereka. Salah satunya adalah seorang wanita bernama Zheng dari provinsi Henan, China tengah, yang membagikan pengalamannya secara daring. Ia mengaku bahwa pekerjaan malamnya membuatnya merasa sangat lelah untuk mengantar anaknya ke sekolah, sehingga ia sering memilih untuk menyewa kurir. "Pengemudi tersebut sangat baik, selalu mengantar anak saya dengan selamat, dan bahkan mengirimkan video sebagai bukti," ungkapnya.
- Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'
- Cegah Banyak Anak Tak Sekolah, Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp199,95 Miliar
- Rumah Kontrak dan Harus Nafkahi Lima Anak, Sosok Ayah Ini Kerja Sehari Penuh Hanya Dapat Rp 15 Ribu
- Kisah Pria Buktikan Kejar Paket C Bisa Sukses, Dulu Dibully Satu Sekolah Kini Lulus Kampus Top Dunia dan Bangun Sekolah Gratis
Zheng menambahkan bahwa rumahnya berlokasi sangat dekat dengan sekolah, dan ia merasa tenang karena pengemudi dari perusahaan logistik yang terkenal baik telah mendapatkan pelatihan profesional, sehingga mengurangi rasa khawatirnya mengenai keselamatan anaknya.
Di sisi lain, ada seorang ibu dari Chengdu, China barat daya, yang memilih untuk tidak menyebutkan namanya. Ia mengisahkan bahwa pernah menyewa kurir saat hujan deras agar anaknya bisa sampai di sekolah tepat waktu dan terhindar dari kemacetan.
"Pengemudi itu mengambil jalan pintas menggunakan sepeda listriknya dan berhasil mengantar anak saya dengan tepat waktu," ujarnya. Namun, ia juga mengakui bahwa ada rasa tidak nyaman yang muncul ketika memikirkan hal tersebut. "Mempercayakan anak kepada orang asing bukanlah hal yang seharusnya dilakukan," tambahnya. Sumber online menunjukkan bahwa tarif pengantaran untuk jarak kurang dari lima kilometer biasanya berkisar antara 10 hingga 20 yuan, yang setara dengan Rp22.000 hingga Rp40.000.
Kontroversi sering kali memicu perdebatan di masyarakat
Banyak perusahaan logistik di Tiongkok merekomendasikan agar pengiriman barang dengan nilai lebih dari 5.000 yuan (US$680) untuk pesanan lokal sebaiknya dihindari. Hal ini disebabkan karena kompensasi yang diberikan tanpa asuransi terbatas hanya sampai 200 yuan (US$27). Seorang pengguna media sosial mengungkapkan kekhawatirannya, "Para pengantar barang berada di bawah tekanan waktu, sering kali ngebut dan menerobos lampu merah. Sangat tidak aman jika ada anak di dalam kendaraan." Di sisi lain, ada yang berpendapat, "Harga seorang anak tidak ternilai. Jika terjadi kecelakaan atau anak tersebut hilang, siapa yang harus disalahkan, orang tua yang malas atau pengantar barang yang tidak bertanggung jawab?"
Pada tanggal 27 Desember, sebuah perusahaan pengiriman dari Tiongkok memberikan tanggapan terhadap kontroversi yang terjadi di dunia maya. Mereka menegaskan bahwa mengangkut orang bukanlah bagian dari layanan yang mereka tawarkan. "Pengemudi yang menerima pesanan tersebut secara pribadi melanggar kebijakan perusahaan dan akan menghadapi hukuman jika ketahuan," ujar seorang perwakilan dari layanan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk mematuhi kebijakan yang ada demi keselamatan semua pihak.