Media Amerika Kagum, Indonesia Bisa Ubah Pemain Eropa yang Bukan Siapa-Siapa Jadi Superstar
Harian asal Amerika Serikat the New York Times menyoroti sejumlah pemain naturalisasi tim nasional Indonesia yang kini menjadi superstar di media sosial.
Martin Paes bermain sebagai kiper utama di klub FC Dallas di Major League Soccer Amerika Serikat. Sehari-hari dia biasa berjalan di jalanan Dallas, Texas, tanpa orang memperhatikannya.
Tapi itu tidak terjadi di dunia maya atau di Indonesia.
- 4 Pemain Timnas Indonesia yang Bikin Ketar-ketir Pertahanan Jepang, Semua Berstatus Naturalisasi
- Media Amerika Serikat Puji Penampilan Timnas Indonesia, Bikin 3 Tim Kuat Asia ini Tak Berkutik
- Media Vietnam Ungkap Tiga Pemain Eropa yang Menolak Bergabung dengan Timnas Malaysia, Salah Satunya Ada Pemain MU
- Media Arab Saudi Sampai Heran Timnas Indonesia Bisa Kumpulkan Pemain Diaspora
Seperti rekan setimnya di tim nasional Indonesia, Paes kerap dikerubuti orang ketika dia sedang ada di Indonesia dan dia punya follower begitu banyak di media sosial, jauh lebih banyak dari yang bisa diharapkan oleh seorang pemain yang belum bermain di liga sepak bola paling bergengsi di dunia.
Paes, 26 tahun, lahir di Belanda tapi menjadi warga negara Indonesia pada April lalu dan dia terkejut dengan pertumbuhan jumlah followernya di media sosial. Paes kini punya 1,7 juta follower di Instagram dan 1,2 juta di TikTok.
"Anda sudah bisa tahu itu akan terjadi karena sudah melihat itu terjadi pada pemain lain. Indonesia adalah negara besar dan mereka sangat suka sepak bola," ujar Paes, seperti dilansir the New York Times, Ahad (29/9).
Nenek sakit-sakitan
Paes sebelumnya sudah tahu dia memenuhi syarat untuk bermain bagi tim nasional Indonesia selama beberapa tahun, tapi akhir tahun lalu timnas kembali menghubungi dia.
"Pada saat itu nenek saya sedang sakit-sakitan," ujar Paes.
"Nenek berasal dari Indonesia dan saya sering ngobrol dengan nenek soal Indonesia. Itu hal yang bisa lakukan agar nenek bisa tersenyum di akhir masa hidupnya. Itu hal yang besar bagi saya. Nenek bilang, 'Aku akan senang kalau kau mau melakukannya'. Jadi dialah yang mendorong saya dan suatu kehormatan bagi saya untuk melakukannya demi nenek."
Setelah berita dirinya sudah resmi membela timnas Indonesia tersebar, hidupnya berubah.
"Pada saat itulah saya merasa harus menjaga akun media sosial saya dengan cara yang berbeda, yang terkadang kita harus melepaskannya sejenak karena terlalu membebani."
Tak bisa tinggalkan hotel tanpa pengamanan
"Sungguh di luar prediksi. Tiba-tiba Anda sangat dipuja oleh begitu banyak follower dan kerumunan penonton."
Paes yang bermain untuk Belanda di kala remaja mengaku sangat terkejut ketika dia membela timnas melawan Australia yang berada 109 peringkat di atas Indonesia di hadapan lebih dari 70.000 pasang mata di Stadion GBK.
"Itu pertama kalinya saya menyadari betapa besarnya hal ini," kata dia. "Anda bisa melihatnya di internet. Anda melihat angka-angka dan Anda tidak sepenuhnya memahaminya. Lalu kami tidak bisa meninggalkan hotel tanpa pengamanan."
Klub Brisbane Roar dari A-League Australia mengalami nasib yang serupa dalam hal aktivitas di media sosial. Sebelum Rafael Struick bergabung ke timnas Indonesia, video klub mereka di Instagram biasanya hanya ditonton ribuan orang. Sejak Struick menjadi pemain depan timnas Indonesia, video mereka di Instagram ditonton sampai 1,7 juta orang.
9.000 reply
Postingan klub Brisbane sebelumnya hanya mendapat reply kurang dari 10. Berita Struick resmi bergabung ke timnas Indonesia meraup 9.000 reply.
Justin Hubner, 21 tahun, bergabung dengan tim muda Wolverhampton Wanderers di Liga Premier Inggris pada 2020. Dia belum pernah bermain di level senior, masih lebih sering di level akademi. Tapi setelah bergabung ke timnas Indonesia dia diperlakukan ibarat bintang Real Madrid.
"Saya tidak bisa keluar hotel (di Indonesia) karena orang-orang menunggu saya, berlari mengejar. Ke mana pun saya pergi jadi heboh," kata Hubner. "Kalau saya masuk toko, bakal ada mungkin 100 orang yang menunggu. Saya jadi idola, mereka menunggu saya, demi foto dan tandatangan."