Media Israel: Warga Palestina Tidak Akan Bisa Kembali ke Wilayah Gaza Utara
Israel kini tengah mewujudkan Rencana Jenderal yang akan membuat sepertiga wilayah di Gaza utara tidak akan bisa kembali dihuni oleh warga Palestina.
Media berbahasa Ibrani kemarin melaporkan militer Israel kini makin dekat untuk mewujudkan implementasi Rencana Jenderal di Gaza Utara yang akan mencegah warga Palestina kembali dari pengungsian mereka.
“Rencana Jenderal” sedang dalam proses pelaksanaan dan sepertiga wilayah utara Jalur Gaza akan tetap dibiarkan tidak kembali dihuni Warga Palestina kecuali kesepakatan gencatan senjata mengubah keadaan, menurut media Ynet.
- Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Jalur Gaza, Usir 100.000 Warga Palestina dalam 24 Jam
- Israel Bunuh Jurnalis Palestina, Media Barat Tutupi Kebenaran Genosida di Gaza
- Serangan Israel Makin Dahsyat, Gaza Utara Terisolasi dan Bantuan Tak Bisa Masuk
- Media Israel Akhirnya Akui Negaranya Kalah Perang di Gaza
Dilansir The Cradle, Selasa (17/12), investigasi Ynet mengungkapkan Komando Selatan tentara Israel tengah mempersiapkan “untuk mencegah warga Gaza kembali ke rumah mereka di Jabaliya, Beit Hanoun, dan Beit Lahia.”
Menurut Ynet, Tel Aviv akan segera merealisasikan Rencana Jenderal dengan “pembersihan sistematis daerah-daerah di Jalur Gaza utara tanpa mengembalikan warga Gaza ke rumah mereka.”
Menurut sumber yang dikutip The Times of Israel, “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meyakini ia akan lebih leluasa untuk melanjutkan pertempuran di bawah kepemimpinan Trump.”
Lebih dari 250 warga Palestina telah terbunuh di seluruh Gaza selama dua hari terakhir. Setidaknya 100.000 orang telah diusir secara paksa dan ribuan lainnya terbunuh di wilayah utara hanya dalam beberapa bulan.
Meski begitu, militer dan politik Israel terpecah apakah Tel Aviv harus membangun pemerintahan militer permanen di Gaza atau tidak. Menurut beberapa laporan terbaru, kehadiran militer Israel di jalur tersebut secara permanen kemungkinan besar akan terjadi setidaknya sampai tahun 2026.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti