Mengapa Bulan Januari Terasa Lebih Panjang dan Berjalan Lambat? Begini Penjelasan Ilmuwan
Sains ternyata punya jawaban mengapa bulan Januari terasa lambat dari bulan-bulan biasanya.
Sains ternyata punya jawaban mengapa bulan Januari terasa lambat dari bulan-bulan biasanya.
-
Kenapa penyesuaian dengan fase bulan menyebabkan Februari lebih pendek? Bangsa Romawi percaya bahwa angka genap adalah angka sial, sehingga lamanya bulan dalam kalender Pompilius bergantian antara 29 atau 31 hari. Namun, panjangnya tahun kalender berarti bulan terakhir, yaitu Februari, hanya tersisa 28.
-
Kenapa bulan Januari jadi awal yang baru? Setiap akhir menandai awal yang baru. Jangan biarkan apa pun menggoyahkan tekad dan keberanianmu. Kami selalu ada di sisimu.
-
Apa yang dihubungkan dengan bulan Februari? Februari merupakan bulan kedua dalam kalender Gregorian, yang biasanya dihubungkan dengan semangat baru setelah melalui bulan Januari.
-
Apa arti dari bulan Januari? Bulan Januari memberikan kesempatan bagi kita untuk merenung, merencanakan, dan bertumbuh. Mari isi setiap harinya dengan kebaikan, keceriaan, dan keikhlasan.
-
Kenapa kata-kata bijak tentang bulan Desember terasa spesial? Desember sendiri menjadi momen pergantian bulan yang begitu berbeda dari waktu-waktu biasanya. Sebab, Desember merupakan bulan terakhir dari tahun yang kini sedang kita lalui bersama keluarga maupun orang-orang tersayang. Banyak hal yang bisa kita lakukan di penghujung akhir tahun ini.
-
Mengapa Bumi bergerak lebih lambat saat Aphelion? Hal ini karena hukum Kepler yang menyatakan bahwa kecepatan orbit sebuah planet berbanding terbalik dengan jaraknya dengan Matahari.
Mengapa Bulan Januari Terasa Lebih Panjang dan Berjalan Lambat? Begini Penjelasan Ilmuwan
Bulan Januari terasa berjalan sangat lama dan terasa lebih panjang dari bulan-bulan lainnya. Padahal lazimnya jumlah hari dalam sebulan tidak pernah bertambah, jumlahnya tetap sama yaitu 30 atau 31 hari atau lebih pendek 28 atau 29 hari hanya di bulan Februari.
Mengapa hari-hari di bulan pertama dalam setahun ini terasa berjalan sangat lambat? Ternyata ada penjelasan sainsnya.
“Ada kemungkinan bahwa memulai kembali pekerjaan setelah libur Natal akan menimbulkan banyak kebosanan (dibandingkan dengan kesenangan selama libur Natal), yang pada gilirannya menimbulkan kesan bahwa waktu melambat di bulan Januari," jelas Zhenguang Cai, akademisi Ilmu Psikologi dan Bahasa Universitas College London (UCL), dikutip dari laman New Statesman.
Januari juga biasanya dipenuhi dengan seabrek agenda kerja sehingga terasa berjalan sangat lambat. Waktu yang dihabiskan untuk bersenang-senang menjadi prediktor terbesar apakah kita mengalami waktu berjalan lambat atau cepat.
Fenomena ini paling mudah dijelaskan oleh hipotesis jam dopamin, ketika tingkat dopamin tinggi, suatu neurotransmitter di otak kita yang terkait dengan motivasi dan penghargaan, mempercepat jam internal kita, membuat waktu terasa berjalan lebih cepat.
Penelitian pada tikus menunjukkan hal ini sebagian besar benar. Namun demikian, terdapat komplikasi ketika area otak yang berbeda diamati.
Menurut laporan The New Statesman, orang cenderung merasa waktu berjalan sangat lambat ketika kita terlalu memikirkannya dan tidak menikmati waktu yang sedang berjalan.
"Semakin sedikit kesenangan yang kita miliki, semakin banyak kita mengeluh. Itulah jawaban pamungkas bagi setiap orang yang mempertanyakan betapa lamanya bulan Januari," tulis laporan tersebut.
Kurangnya sinar matahari juga menjadi penyebab mengapa kita semua merasa seperti ini, menurut Profesor David Whitmore dari UCL.
Pada tahun 1992, Profesor Dan Zakay, mengemukakan waktu terasa lebih lama dalam situasi di mana waktu sangat relevan dan interval waktunya tidak pasti, atau ketika kita tidak tahu kapan sesuatu akan berakhir, misalnya ketika kita terjebak macet sementara kita harus segera ke bandara atau menghadiri acara penting.
The New Statesman menyatakan, bulan Januari terasa lama karena kita sangat menyadari waktu baik karena kita berusaha lebih sering pergi ke gym atau karena kita berada di kantor setiap hari.
"Faktanya, pengakuan kita bersama bahwa Januari itu panjang, justru membuat Januari terasa lebih panjang, karena kita lebih sadar akan waktu. Cara kita memandang waktu, setidaknya dalam jangka waktu yang lama, mencerminkan perasaan kita," jelas The New Statesman dalam laporannya.
"Jadi, jika lain kali seseorang mengeluh tentang betapa lamanya satu bulan terasa, jangan tunjukkan bahwa bulan itu punya 31 hari – tanyakan saja bagaimana hari mereka."