Menlu: Penundaan eksekusi 'Bali Nine' bukan hasil tekanan Australia
Penundaan ini lebih terkait persiapan teknis di tataran hukum.
Eksekusi hukuman mati WNA jilid dua mundur dari jadwal semula. Termasuk di daftar adalah duo penyelundup heroin 'Bali Nine', Andrew Chan (31 tahun) dan Myuran Sukumaran (33 tahun). Rencana tersebut memicu ketegangan diplomatik RI-Australia sepekan terakhir.
Sementara ini Kejaksaan Agung beralasan menunda eksekusi agar semua proses hukum para terpidana sempurna. Kementerian Luar Negeri pun mengamini pendapat tersebut.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Mengapa Australia mengalami kesulitan di pertandingan melawan Indonesia? Timnas Indonesia berhasil menunjukkan bahwa mereka bukanlah tim yang bisa dianggap remeh di Grup C. Jay Idzes dan rekan-rekannya tampil sangat solid, sehingga membuat Australia kesulitan dan tidak mampu mencetak gol hingga akhir pertandingan.
-
Kapan Timnas Indonesia akan menghadapi Australia? Matchday 2 - 10 September 202419:00 WIB - Indonesia bertanding melawan Australia - disiarkan di RCTI dan Vision+
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi menyatakan tidak ada kaitannya antara lobi Australia dengan penundaan eksekusi para terpidana mati, yang mayoritas warga asing.
"Tidak (karena tekanan Australia). Indonesia akan konsisten dengan kebijakannya," kata Retno saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/2).
Spekulasi bahwa penundaan eksekusi ini berkaitan dengan tekanan Australia beredar sejak semalam. Apalagi Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Komunikasi dan Informasi, Husain Abdullah kemarin menyatakan pemerintah Negeri Kanguru mengapresiasi Wapres Jusuf Kalla atas mundurnya jadwal tembak mati duo Bali Nine.
"Pemerintah Australia menyampaikan terima kasih dan apresiasi karena pemerintah menunda hukuman mati," kata Husain. Sesuai jadwal awal, sebetulnya pekan ini dua penyelundup itu dipindah dari Lapas Kerobokan, Bali, ke Nusakambangan untuk ditembak regu Brimob.
Menlu mengatakan sikap keras Indonesia pada WNA yang menyelundupkan narkoba seharusnya dihargai negara lain, termasuk Australia. Sebab dengan demikian risiko jatuhnya korban obat-obatan terlarang di kawasan berkurang.
"Apa yang Indonesia lakukan (memerangi narkoba) tidak hanya untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia tapi juga untuk menyelamatkan dunia. Jadi apa yang kita lakukan akan berdampak terhadap dunia juga," kata Retno.
(mdk/ard)