Menlu Swedia Dilempari Tomat dan Bawang di Gedung Parlemen Karena Dianggap Pro Israel
Maria Malmer Stenergard kabur saat orang-orang di tribun tiba-tiba mulai berteriak dan melempar sayuran ke arahnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia, Maria Malmer Stenergard, terpaksa melarikan diri dari gedung parlemen setelah menjadi sasaran pelemparan tomat dan bawang merah saat berlangsungnya debat mengenai Palestina.
Dilansir Anadolu, Sabtu (5/10), insiden itu terjadi pada Kamis (3/10) ketika Stenergard menghadapi protes dari sejumlah orang yang meneriakkan kritik dan melempar sayuran kepadanya, terkait sikap Swedia dalam memberikan suara pada referendum PBB mengenai Israel dan Tepi Barat.
- Kisah-Kisah Mencekam dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Alami Penyiksaan Terburuk, Dipukuli Sampai Disetrum
- Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
- Banyak Pemuda Israel Tolak Ikut Wajib Militer dan Perangi Palestina, Alasannya Bikin Haru
- Israel Setuju Kembali Gencatan Senjata Selama Sepekan dengan Syarat Ini
Pemimpin Riksdag (Parlemen Swedia), Ann-Sofie Malm, mengungkapkan bahwa aktivis pro-Palestina dengan tangan yang dicat merah bertanggung jawab atas tindakan tersebut, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar Dagens Nyheter (DN). Debat terpaksa dihentikan setelah Menlu Swedia menjawab pertanyaan mengenai kondisi warga Palestina di Timur Tengah, sementara penonton yang hadir mulai berteriak dan menuduhnya mendukung genosida.
Sejauh ini, tiga orang telah ditangkap oleh polisi, menurut informasi dari DN. Stenergard menyatakan kepada media DN, partisipasi dalam debat seharusnya tidak disertai dengan pelemparan benda, terutama di Riksdag yang merupakan ruang bagi wakil rakyat.
Menurut laporan DN, meskipun pengunjung hanya diizinkan membawa buku catatan, tomat dan bawang merah berhasil lolos dari pemeriksaan keamanan di Riksdag. Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyerukan peningkatan langkah-langkah keamanan setelah kejadian tersebut, mengharapkan evaluasi menyeluruh mengenai insiden itu dan tindakan yang lebih tegas untuk melindungi keselamatan para wakil rakyat.