Militer Myanmar Minta Uang Tebusan kepada Keluarga yang Mau Ambil Jenazah Demonstran
Dalam sebuah unggahan di Facebook oleh Serikat Mahasiswa Universitas Bago dikatakan militer kini meminta bayaran sebesar 120.000 kyat atau Rp 1,2 juta bagi keluarga yang ingin mengambil jenazah anggota keluarga atau kerabat mereka yang tewas pada Jumat lalu.
Sejumlah aktivis Myanmar mengatakan junta militer meminta uang tebusan sebesar USD 85 atau Rp 1,2 juta bagi keluarga atau kerabat yang hendak mengambil jenazah demonstran yang tewas oleh aparat keamanan pada Jumat lalu.
Dalam sebuah unggahan di Facebook oleh Serikat Mahasiswa Universitas Bago dikatakan militer kini meminta bayaran sebesar 120.000 kyat atau Rp 1,2 juta bagi keluarga yang ingin mengambil jenazah anggota keluarga atau kerabat mereka yang tewas pada Jumat lalu.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan Kodak bangkrut? Ya, perusahaan yang memiliki slogan “You press the button, we do the rest” itu pada tahun 2012 lalu dinyatakan bangkrut.
-
Kenapa Kue Tapel mirip Kue Leker? Cita rasa gurih, harum dan sedikit manis berpadu jadi satu di tiap porsinya. Belum lagi teksturnya cukup unik, yakni renyah di luar dan lembut di dalam, membuat Kue Tapel mirip kue leker.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
Radio Free Asia cabang Birma membenarkan laporan dari Serikat Mahasiswa Bago tersebut. CNN belum memverifikasi kabar itu secara independen dan sudah meminta komentar kepada pihak militer.
Sedikitnya 82 orang tewas Jumat lalu di Bago, sekitar 90 kilometer sebelah timur laut Yangon, setelah aparat keamanan menyerbu kota itu, kata lembaga Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Menurut AAPP sudah lebih dari 700 orang tewas sejak militer mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan terpilih pada 1 Februari lalu. Sejak kudeta itu aparat keamanan dari mulai polisi, tentara, dan pasukan elit, memburu para demonstran dan menangkap sekitar 3000 orang.
AAPP menuturkan, militer Myanmar melepaskan tembakan dengan senapan, roket peluncur (RPG), dan granat ke arah demonstran di Kota Bago Jumat lalu.
Seorang saksi mata yang tinggai di Kota Bago mengatakan kepada CNN, penduduk di kota itu kini sudah banyak yang melarikan diri ke desa-desa terdekat sejak penyerbuan Jumat kemarin. Internet juga diputus sejak hari itu dan aparat menelusuri kawasan rumah penduduk untuk mencari demonstran.
"Saya tinggal di jalan besar. Aparat keamanan datang dan sering berjaga," kata saksi. Sejumlah jenazah dikumpulkan di kamar mayat setelah penembakan Jumat lalu.
Militer Myanmar mengklaim mereka diserang oleh sejumlah demonstran di Bago Jumat lalu, kata harian pemerintah Global New Light of Myanmar.
"Aparat keamanan diserang oleh sekelompok demonstran ketika akan memindahkan blokade yang dibuat demonstran di jalanan Kota Bago kemarin," kata laporan Global New Light of Myanmar. Harin itu menyebut demonstran memakai pistol rakitan, melemparkan bom molotov, panah dan granat untuk menyerang aparat keamanan.
Koran pemerintah itu juga mengatakan seorang demonstran tewas dalam insiden itu.
"Bukti yang disita menunjukkan ada granat dan amunisi yang mereka gunakan," kata laporan itu.
Panglima militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing akhir pekan lalu berkeras mengatakan junta "tidak mengambil alih kekuasaan tapi melakukan tindakan untuk memperkuat sistem demokrasi multipartai," kata laporan Global New Light of Myanmar.
Juru bicara militer Mayor Jenderal Zaw Min Tun sebelumnya mengatakan kepada CNN, para jenderal sesungguhnya hanya berusaha "mengawal" negara di saat mereka tengah menyelidiki "pemilu yang dicurangi" dan pertumpahan darah di jalanan adalah akibat demonstran yang rusuh.
(mdk/pan)