Motif kelompok Abu Sayyaf culik nelayan Indonesia di Sabah murni minta uang tebusan
Duta besar Indonesia untuk Filipina Sinyo Harry Harundajang mengaku tidak tahu jika ada uang tebusan dilibatkan dalam pembebasan WNI. Sebab, koordinasi dengan para penyandera dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah Filipina.
Kelompok Abu Sayyaf beberapa kali mengerahkan aksi penculikan terhadap nelayan WNI yang berlayar di perairan sekitar Malaysia. Motif mereka rupanya bukanlah melakukan tindakan kriminal, melainkan mendapatkan pemasukan.
"Motif mereka melakukan penculikan ternyata mencari uang. Mereka berharap bisa mendesak perusahaan yang mempekerjakan para sandera agar bisa memberi imbalan tebusan," kata Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang, saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Jakarta Pusat, Rabu (19/9).
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Siapa prajurit TNI AU yang berhasil mengalahkan petarung Filipina di Byon Combat Showbiz Vol 3? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
Sinyo menjelaskan sebenarnya kelompok penyandera ini sudah tidak lagi diperintah oleh Abu Sayyaf. Sebab Abu Sayyaf sendiri sudah tewas dan kini hanya tersisa anak buahnya saja yang terpecah belah.
"Berdasarkan informasi yang saya terima dari pemerintah Filipina dan pemerintah daerah, Abu Sayyaf sudah tidak ada. Kemudian penggantinya Isnilon Hapilon juga sudah tewas. Jadi kini tersisa anak buah mereka yang kocar-kacir membentuk 10 kelompok atau lebih lalu melakukan penculikan," jelasnya.
"Ada yang menyebut motif mereka menjurus ke tindakan kriminal, ada juga yang menghubungkan mereka dengan gerakan garis keras seperti ISIS atau lainnya. Saya kira tidak, mereka motifnya menculik karena ingin sesuatu," lanjutnya.
Sementara itu, mengenai pembebasan tiga nelayan WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf di perairan Sabah, Sinyo menegaskan bahwa dirinya tidak tahu apabila uang tebusan ikut dilibatkan. Sebab, koordinasi dengan para penyandera dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah Filipina.
"Kalau untuk kasus ini, yang bernegosiasi dengan pihak penyandera kan pemerintah setempat. Kemudian jika disebutkan ada uang tebusan, saya tidak tahu karena hal itu tidak dilaporkan oleh pihak Filipina,"
"Namun yang bisa saya pastikan bahwa Presiden Rodrigo Duterte selalu melakukan tekanan kepada kelompok ini dengan cara mengerahkan operasi militer di sekitar perairan Sulu. Hal ini membuat mereka tertekan dan berpindah-pindah karena takut dengan operasi itu," lanjutnya.
Baca juga:
Disandera Abu Sayyaf 20 bulan, 3 nelayan WNI masih trauma usai dibebaskan
Imigran gelap Filipina diduga bantu penculikan dua nelayan Indonesia di Sabah
3 WNI yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf dalam kondisi sehat
Wamenlu benarkan 3 WNI disandera di Filipina sudah dibebaskan
Tiga WNI yang diculik Abu Sayyaf tahun lalu di Sabah akhirnya dibebaskan
Pemerintah larang nelayan melaut di Sabah usai dua WNI diculik