Mumi Bocah 1.000 Tahun Ditemukan Masih Ada Kulit, Rambut, dan Gigi Sebagian Utuh
Mumi itu ditemukan di sebuah makam bawah tanah, terbungkus oleh kain kafan bersama sejumlah barang keramik, tali, dan benda lainnya.
Arkeolog menemukan mumi bocah berusia sekitar 1.000 tahun di pinggiran Ibu Kota Lima, Peru, kemarin.
Mumi itu diyakini adalah seorang bocah berusia 12-13 tahun yang hidup sekitar 900-1.100 tahun silam dan kemungkinan berasal dari suku Lima atau Ichma, kata arkeolog Yomira Huaman yang mengepalai proyek penelitian yang bekerja sama dengan Universitas Nasional Mayor de San Marcos.
-
Di mana mumi anak-anak di Peru ditemukan? Kelompok ilmuwan Polandia dan Peru menemukan makam 22 mumi yang terdiri dari mumi anak-anak, bayi yang baru lahir serta orang dewasa, di kota Barranca, Peru.
-
Kapan mumi yang ditemukan di Peru diperkirakan hidup? Menurut laporan sebelumnya dari Insider, orang-orang Ychsma adalah bagian dari masyarakat kuno yang membangun setidaknya 16 piramida di pantai tengah Peru sebelum diserap ke dalam Kekaisaran Inca pada abad ke-15.
-
Siapakah yang mungkin merupakan pemilik mumi yang ditemukan di Peru? Menurut Bahamonde dan tim arkeolog perusahaan, mumi-mumi ini kemungkinan merupakan peninggalan dari budaya Ichma atau Ychsma.
-
Kapan wabah cacar menyebar ke Peru? Cacar mungkin menyebar dari Eropa ke Peru bersama penakluk Francisco Pizarro pada tahun 1530-an.
-
Kapan mumi ditemukan? Pengumuman dari Gubernur Distrik Yamalo-Nenets mengatakan penemuan baru-baru ini mencakup dua mumi yang terbungkus bahan tekstil tebal, bulu, dan kulit pohon, dengan mumi dewasa terbungkus pelat tembaga dan bayi ditutupi pecahan ketel tembaga.
-
Apa yang ditemukan di Andes, Peru? Fosil dari tiga mastodon yang hidup di Zaman Es telah ditemukan di Andes, Peru dan menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para Ilmuwan perihal bagaimana hewan tersebut bisa sampai di Peru.
Mumi itu ditemukan di sebuah makam bawah tanah, terbungkus oleh kain kafan bersama sejumlah barang keramik, tali, dan benda lainnya.
Dilansir laman USA Today, Senin (24/4), menurut Huaman, pasir kuarsa yang berada di kawasan itu mengandung kadar garam tinggi sehingga membuat proses mumifikasi terjadi secara alami.
Bagian tangan, lengan, serta kakinya masih terdapat kulit. Bagian kepalanya yang terpisah dari tubuhnya masih menyisakan rambut dan sebagian giginya masih utuh.
Jagung dan cabai
Mumi itu ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi mumi pertama ditemukan di Cajamarquilla tahun lalu, kata Huaman.
Para peneliti menemukan sejumlah benda lain di samping makam bocah itu, termasuk sebuah senjata batu, piring, jarum tembaga, kain, serta sisa tanaman seperti jagung dan cabai.
Mumi itu akan terus dianalisis untuk mengetahui informasi apa saja yang dilakukan bocah itu ketika hidup dan apa yang menyebabkan dia meninggal.
(mdk/pan)