Muncul kabar Umar Patek siap lobi Abu Sayyaf bebaskan 10 WNI
Sebagai imbalan, bekas anggota Jamaah Islamiyah yang hafal situasi Filipina itu akan diberi remisi 10 tahun
Pemerintah dikabarkan meminta bantuan terpidana teroris Umar Patek untuk melobi kelompok militan Abu Sayyaf, agar membebaskan 10 Warga Negara Indonesia yang disandera dua pekan terakhir. Sebagai balasan, Umar Patek minta remisi 10 tahun penjara. Saat ini dia baru menjalani hukuman selama empat tahun.
Informasi itu diperoleh surat kabar the Australian, dua hari lalu, dari keterangan salah satu pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan. Edi Sudrajat, mungkin bagi banyak orang tidak mengetahui siapa sosok dibaliknya.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
Dikonfirmasi terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak membantah adanya rencana melibatkan narapida terorisme dalam negosiasi pembebasan sandera WNI di Filipina Selatan. "Yang penting, kalau yang disandera selamat kenapa enggak," kata Ryacudu di Jakarta.
Umar Patek alias Hisyam bin Alizein merupakan asisten koordinator lapangan dalam aksi terorisme Bom Bali Pertama pada tahun 2002. Insiden itu menewaskan 202 orang.
Umar Patek disebut-sebut pernah membekali para petinggi militan Abu Sayyaf saat ini dengan pelatihan menggunakan senjata api serta merakit bom.
Terpidana teroris asal Jawa Tengah ini hidup berpindah-pindah negara. Tapi pria blasteran Jawa-Arab ini mukim paling lama di Mindanao Filipina serta Afghanistan.
Sempat dekat dengan Al Qaidah, pelarian Umar Patek akhirnya berakhir pada 25 januari 2011 di Kota Abbottabad, Pakistan karena tertangkap intelijen setempat. Tak sampai setahun berikutnya, dia diekstradisi ke Tanah Air. Saat masih buron, Umar Patek dicari oleh pemerintah Amerika Serikat, Australia, serta Indonesia, dengan nilai buruan mencapai USD 1 juta.
Hari ini, Jumat (8/4) adalah batas akhir pembayaran tebusan 10 WNI tersebut yang dipatok oleh Abu Sayyaf. Para awak kapal batu bara itu sejauh ini dilaporkan dalam keadaan sehat. Pemerintah RI menolak opsi membayar tebusan sebesar Rp 15 miliar itu. Namun muncul informasi bila perusahaan kapal yang mempekerjakan ke-10 WNI itu sudah menyiapkan dana untuk membayar organisasi teroris tersebut.
Baca juga:
Keluarga berharap negosiasi korban penyanderaan berjalan lancar
Pemerintah tahu keberadaan 10 WNI disandera lewat pantauan satelit
TNI gregetan ingin maju serang Abu Sayyaf tapi ditahan Filipina
Besok batas waktu terakhir, Menhan bersikeras tak beri duit tebusan
Waktu tebusan sandera WNI mau habis, Menlu monitor otoritas Filipina
DPR dukung pemerintah utamakan negosiasi bebaskan 10 WNI disandera
Tenggat tebusan WNI sehari lagi, Filipina-Abu Sayyaf masih berunding