Muslimah Austria terancam tak bisa lagi pakai cadar
Alasan diutarakan teramat konyol. Cadar dianggap menghambat komunikasi.
Pemerintah Norwegia yang disetir oleh koalisi partai sayap kanan berencana melarang penggunaan jilbab cadar di seluruh lembaga pendidikan di negara itu. Mereka memberikan dalih konyol menyatakan pakaian dikenakan muslimah itu menyulitkan interaksi sesama manusia.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Selasa (13/6), kalangan sayap kanan Norwegia memang kerap menyatakan sikap ultra nasionalisme mirip paham superioritas ras diusung Nazi. Mereka juga menyatakan anti-imigran. Konon, larangan penggunaan cadar semestinya diterapkan tahun lalu. Targetnya pun meluas yakni bakal memberangus penggunaan jilbab dan kerudung.
"Kami tidak mau pakaian menutup wajah itu dikenakan para perawat, di sekolah, dan universitas. Pakaian macam ini menyulitkan komunikasi. Padahal sangat penting bagi siswa mendapatkan pendidikan terbaik," kata Menteri Pendidikan dan Penelitian Norwegia, Torbjorn Roe Isaksen.
Hal senada juga disampaikan Pelaksana Tugas Menteri Imigrasi dan Penyatuan Norwegia, Per Sandberg. Menurut dia, jilbab bercadar membikin orang bingung dalam hal interaksi dan komunikasi.
"Tidak ada tempat di sekolah-sekolah Norwegia buat pemakai pakaian yang menutup wajah seperti niqab dan burqa. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama adalah hal mendasar bagi setiap orang," ujar Sandberg.
Jika diterapkan, maka aturan itu akan menindas hak para muslimah buat menutup aurat dan bentuk diskriminasi dalam negara yang menerapkan demokrasi. Namun sebelum ditetapkan, pemerintah Norwegia menyatakan bakal berkonsultasi sebelum mengajukan rancangan undang-undangnya.
Beberapa pihak di Norwegia memperkirakan beleid pelarangan jilbab bercadar bakal diloloskan pada pertengahan 2018. Sebab, mayoritas parlemen adalah kalangan sayap kanan mendukung hal itu.
Mei lalu, parlemen Austria menyetujui aturan melarang pabrik pakaian memproduksi jilbab bercadar. Bahkan dua bulan sebelumnya, Pengadilan Eropa untuk Keadilan menetapkan aturan melarang pekerja muslimah menggunakan simbol agama saat bekerja. Hal itu berarti perempuan muslim diminta melepas jilbab ketika berada di kantor atau lokasi bekerjanya.
Aturan bakal ditetapkan Austria menambah panjang daftar negara Eropa menindas muslimah. Prancis, Belanda, Belgia, Bulgaria, dan Negara Bagian Bavaria di Jerman melarang perempuan muslim menggunakan jilbab bercadar saat di luar rumah.
Baca juga:
Muslim Myanmar dipersulit buat beribadah meski Ramadan
'Ramadan-ku tak seindah di negerimu'
Kader PKC awasi muslim Uighur supaya tak puasa dan salat
Austria larang peredaran Alquran dan pemakaian burka
Uni Eropa-Indonesia bangun kerja sama majukan kesetaraan gender
Langgar larangan menyetir, gadis Saudi selamatkan nyawa sopir
-
Siapa yang mau bertobat dengan menggunakan jilbab? Seorang banci yang bernama Surti (aslinya Surtono) mau bertobat, sehingga dia menghadap ke Pak Haji.Banci: "Pak Haji, ini saya mau bertobat..."Pak Haji: "Alhamdulillah akhirnya kamu mau jadi laki-laki sejati kembali."Banci: "Bukan itu Pak Haji, saya sekarang mau mulai pakai JILBAB."Pak Haji: "????!!!"
-
Siapa yang mengomentari masalah larangan jilbab di Kazakhstan? Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev juga mengomentari masalah ini pada kongres guru nasional di ibu kota Astana, dengan mengatakan bahwa sekolah adalah lembaga pendidikan sebagai tempat untuk memperoleh pengetahuan, sementara keyakinan agama adalah masalah pribadi.
-
Bagaimana para pelajar di Kazakhstan menunjukkan protes mereka terhadap larangan jilbab? Sebagai bentuk protes, para siswi membakar buku-buku latihan mereka dan menuntut hak untuk mengenakan pakaian Muslim dan meminta teman-teman mereka untuk mencoba jilbab secara langsung di jalan. Mereka menekankan bahwa mereka "tidak akan menukar jilbab mereka dengan apapun."
-
Apa saja yang dilarang di Tajikistan terkait jilbab dan perayaan Lebaran? Majelis tinggi parlemen Tajikistan, Majlisi Milli, mengesahkan undang-undang yang melarang "pakaian asing" dan perayaan untuk dua hari raya besar Islam, yaitu Idulfitri dan Iduladha.
-
Kenapa Syifa Hadju terlihat seperti keturunan Arab saat mengenakan hijab? Mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, Syifa Hadju berhasil membuat banyak orang terkesima. Bahkan, banyak komentar yang menyebutkan bahwa Syifa Hadju terlihat seperti keturunan Arab. Benar-benar memukau!
-
Di mana Baju Kurung Tanggung berasal? Setiap daerah di Indonesia dikenal memiliki pakaian adatnya masing-masing. Di Provinsi Jambi, ada pakaian adat bernama baju kurung tanggung yang keberadaannya masih lestari hingga kini.