Netanyahu Sebut Terpilihnya Kembali Trump Sebagai Presiden AS Sebagai 'Kemenangan Besar', Perkuat Persahabatan Kental Israel dan Amerika
Berdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Trump mendeklarasikan kemenangannya pada Rabu (6/11) dini hari setelah mengalahkan kandidat Demokrat, Kamala Harris dengan perolehan suara sementara sekitar 51,2 persen.
Netanyahu menyebut kembalinya Trump sebagai presiden AS merupakan hal yang bersejarah.
- Kapan Pemilu Amerika Serikat Mengumumkan Kemenangan Donald Trump atau Kamala Harris?
- Dua Sisi dari Mata Uang yang Sama, Donald Trump dan Kamala Harris di Mata Warga Palestina
- Donald Trump dan Kamala Harris Bersaing Ketat dalam Pilpres AS 2024, Bagaimana Jika Hasilnya Seri?
- Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya
"Kembalinya Anda ke Gedung Putih merupakan hal bersejarah, menawarkan awal baru bagi Amerika dan komitmen kembali yang kuat terhadap aliansi besar antara Israel dan Amerika. Ini adalah kemenangan besar!" kata Netanyahu seperti dikutip dari The Cradle, Rabu (6/11).
Ketika menjabat sebagai Presiden AS ke-45, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah ini menuai kecaman dari berbagai pihak.
AS juga selama ini menjadi pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza. Sejak Oktober 2023 sampai Oktober 2024, AS telah mengirim bantuan militer sebesar USD17,9 miliar ke Israel, menurut Costs of War Project di Brown University.
Deklarasi Kemenangan
Berdasarkan data hasil penghitungan suara sementara yang dikutip dari data Associated Press, Trump berhasil mengantongi 51,2 persen suara atau sekitar 68,9 juta suara dan 267 electoral college. Sementara itu, Kamala Harris mengantongi 47,4 persen suara atau sekitar 63,8 juta dan 224 electoral college.
Dalam deklarasi kemenangannya, Trump didampingi istrinya, Melania Trump dan anak-anaknya. Dia berjanji masa jabatannya kali ini akan menjadi "zaman keemasan" dalam sejarah AS.
"Saya akan berjuang untuk Anda semua, untuk keluarga Anda dan masa depan Anda setiap hari dengan setiap embusan napas dalam tubuh saya," cetusnya.
"Ini adalah kemenangan besar bagi rakyat Amerika, yang akan memudahkan kita membuat Amerika hebat kembali."