Partai kanan radikal Jerman umumkan agenda anti-Islam
AfD yang kian populer mengusulkan pembatasan imigran muslim, moratorium masjid, dan larangan berjilbab
Partai Alternatif Jerman (AfD) yang sedang menanjak popularitasnya mengumumkan manifesto ideologi bagi para kader. Di dalam naskah itu, terdapat keterangan perlunya setiap anggota menyukseskan agenda anti-Islam.
Kantor berita AFP melaporkan, Senin (2/5), kebijakan konkret dari agenda itu salah satunya pembatasan imigran muslim masuk ke Jerman. Partai yang memiliki 2.400 anggota tetap itu menegaskan kebijakan pemerintah yang ramah imigran, memicu pertambahan populasi muslim di Negeri Panzer.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jerman? Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
-
Bagaimana Jerman memulai pengepungan Warsawa? Jerman melancarkan serangan yang tak beralasan saat fajar tanggal 1 September 1939, dengan kekuatan awal yang terdiri dari lebih dari 2.000 tank yang didukung oleh hampir 900 pembom dan lebih dari 400 pesawat tempur.
-
Apa yang dikembalikan Jerman ke Yunani? Jerman mengembalikan kendi anggur kuno yang dicuri pasukan Nazi kepada pemerintah Yunani.
-
Mengapa Jerman menginvasi Polandia? Jerman ingin mendapatkan kembali wilayah yang hilang akibat Perjanjian Versailles setelah Perang Dunia I, seperti Kota Danzig dan Koridor Polandia yang memisahkan Jerman dengan Prusia Timur.
-
Apa yang dicuri oleh polisi di Jerman? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Mengapa orang-orang Nazi Jerman di Hindia Belanda ditangkap? Latar belakang penangkapan ini diawali dengan serangan Jerman ke Belanda pada tahun 1940 yang takluk dalam hitungan hari.
"Islam bukan bagian dari Jerman," seperti dikutip dari kertas kerja AfD seusai kongres di Kota Stuttgart akhir pekan lalu.
Selain membatasi jumlah imigran dari negara mayoritas muslim, AfD mengusulkan moratorium pendirian masjid, larangan menyuarakan azan memakai pengeras suara, serta mencabut hak memakai jilbab di sekolah umum.
Salah satu petinggi AfD dalam kongres akhir pekan lalu menyatakan Jerman terlalu lama mengedepankan dialog dengan komunitas muslim moderat. Sementara faksi radikal dan politis dalam agama Islam akan selalu ada, sehingga perlu ditangani dengan pendekatan lebih keras.
"Islam selalu politis, itu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri," ujarnya dalam orasi politik.
Dalam konfirmasi terpisah, Joerg Muethen, wakil ketua AfD menyatakan partainya mempromosikan konservatisme moderat untuk rakyat Jerman. Selain menolak Islamisasi, partai sayap kanan ini ingin negaranya tak lagi bergabung dengan Uni Eropa, mengutamakan keluarga heteroseksual, serta mewajibkan lagi anak muda mengikuti wajib militer.
"Nilai-nilai yang kami tawarkan memang penguatan nasionalisme tapi masih dalam dosis sehat," kata Muethen soal tudingan partainya memiliki kemiripan ideologis dengan Nazi.
AfD semakin populer dua tahun terakhir. Partai ini sudah berhasil mendudukan wakilnya di 16 parlemen negara bagian. Baru berdiri pada 2013, AfD sukses menjadi oposisi paling kuat bagi pemerintahan Kanselir Angela Merkel yang ramah imigran. Kebangkitan AfD menandakan politik sayap kanan sedang marak di Benua Biru. Partai Front Nasional Prancis ataupun Partai Kebebasan Austria yang berhaluan kanan radikal, belum lama juga memenangkan pemilu regional.
Baca juga:
Lima kisah Islamofobia, muslim diusir dari pesawat
Bicara pakai bahasa Arab, mahasiswa ini diusir dari pesawat
Isu SARA memanas di Myanmar, pagoda dibangun dekat gereja & masjid
Menyebarkan Islam dilarang keras di Hungaria
5 Sosok pembenci Islam ini justru beralih jadi mualaf