Patut Dicontoh Indonesia, Negara Ini Bakal Beri Imbalan Rp3 Juta Untuk Warga Jika Laporkan Pelanggaran Lalu Lintas
Kebijakan ini salah satunya untuk mencegah kecelakaan lalu lintas.
Vietnam akan memberikan imbalan bagi warga yang melaporkan pelanggaran lalu lintas. Ini merupakan langkah inovatif untuk mengatasi masalah keselamatan jalan raya.
Pemberian imbalan ini dimulai pada 1 Januari 2025 berdasarkan Keputusan 176/2024. Warga yang melaporkan pelanggaran lalu lintas bisa memperoleh imbalan sebesar 5 juta VND (Vietnam Dolar) atau sekitar Rp3 juta, dikutip dari laman Visor, Rabu (8/1).
- Pemuda Ini Dapat Hadiah Jutaan Rupiah dari Pensiunan Jenderal saat Ikut Lomba Lari Dadakan, ‘Buat Beli Beras, Pak’
- Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
- Menko Airlangga Temui Warga Indramayu, Pastikan Bansos Pemerintah Jalan Terus
- Libur Akhir Tahun, 291 Ribu Lebih WNI Tinggalkan Indonesia
Kebijakan baru ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam memperbaiki lalu lintas yang terkenal kacau di negara ini, dan juga berharap dapat mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi setiap tahunnya.
Sistem insentif memungkinkan pelapor untuk menuntut hingga 10 persen dari denda yang dikenakan atas pelanggaran yang dilaporkan. Informan diharuskan memberikan dokumentasi yang benar, dan identitas mereka akan dirahasiakan untuk memastikan keamanan dan privasi.
Keputusan pemberian imbalan bagi pelapor pelanggaran lalu lintas bertepatan dengan memperberat hukuman atau denda bagi pelaku pelanggaran lalu lintas berdasarkan Keputusan Daerah 168, yang juga mulai berlaku pada tanggal 1 Januari. Aturan baru ini menargetkan perilaku yang berkontribusi terhadap kecelakaan dan membahayakan keselamatan publik.
Misalnya, menerobos lampu merah dengan mobil dikenakan denda hingga 20 juta VND (Rp12,7 juta), meningkat tajam dari maksimum saat ini sebesar 6 juta VND (Rp3,8 juta). Demikian pula, pengendara sepeda motor yang melanggar rambu lalu lintas kini menghadapi denda hingga 6 juta VND, naik dari 1 juta VND (Rp639.000).
10.000 Korban Kecelakaan
Hukuman untuk praktik yang tidak aman tidak hanya mencakup mengemudi secara sembrono. Misalnya, membuka pintu mobil dengan cara yang menyebabkan kecelakaan akan mengakibatkan denda hingga 22 juta VND (Rp14 juta), naik signifikan dari denda maksimum saat ini sebesar 600.000 VND (Rp383.000). Kenaikan denda ini dimaksudkan untuk mencegah perilaku ceroboh yang telah lama mengganggu jalan-jalan di Vietnam.
Pengemudi mobil yang ngebut di jalanan dapat didenda hingga 50 juta VND (Rp31,9 juta), sementara pengendara sepeda motor yang kebut-kebutan di jalan didenda sampai 10 juta VND (Rp6,3 juta). Pelanggaran lainnya, seperti menggunakan ponsel saat mengemudi atau mundur di jalan tol, kini juga dikenakan denda lebih dari dua kali lipat jumlah sebelumnya.
Antara Desember 2023 dan November 2024, Vietnam melaporkan lebih dari 21.500 kecelakaan di jalan raya, yang mengakibatkan hampir 10.000 kematian dan 16.000 cedera. Meskipun angka kematian menurun sebesar 7,99 persen dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah kecelakaan dan cedera masing-masing meningkat sebesar 5,64 persen dan 13,46 persen.