PBB Ingatkan Dampak Pandemi Corona Terhadap Kesehatan Mental Harus Diatasi
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pemerintah, masyarakat sipil dan otoritas kesehatan untuk segera menangani kebutuhan kesehatan mental yang timbul sebagai dampak dari pandemi coronavirus. Dia memperingatkan, wabah telah meningkatkan tekanan psikologis bagi masyarakat.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pemerintah, masyarakat sipil dan otoritas kesehatan untuk segera menangani kebutuhan kesehatan mental yang timbul sebagai dampak dari pandemi coronavirus. Dia memperingatkan, wabah telah meningkatkan tekanan psikologis bagi masyarakat.
Pesan itu disampaikan Guterres dalam sebuah pesan video seperti dikutip Yahoo News, Kamis (14/5). Dia menyoroti minimnya investasi dalam layanan kesehatan mental dan pandemi Covid-19 saat ini telah menghantam keluarga dan masyarakat dengan tekanan mental tambahan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
"Kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai, keterkejutan karena kehilangan pekerjaan, keterasingan dan pembatasan pergerakan, dinamika keluarga yang sulit, dan ketidakpastian serta ketakutan untuk masa depan," kata Guterres yang menjadi penyebab bertambahnya tekanan psikologis.
Guterres mengatakan mereka yang paling berisiko dan membutuhkan bantuan adalah petugas kesehatan garis depan, orang tua, remaja, orang muda, mereka yang memiliki gangguan kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya, dan mereka yang terjebak dalam konflik dan krisis.
"Layanan kesehatan mental adalah bagian penting dari semua tanggapan pemerintah terhadap Covid-19. Itu harus diperluas dan didanai penuh," ujarnya.
Dalam pesan pengarahan itu, PBB juga mengatakan kesehatan mental dan kesejahteraan seluruh masyarakat yang terdampak krisis merupakan prioritas yang harus segera diatasi. PBB mengingatkan, masalah kesehatan mental mungkin terjadi dan jika tindakan tidak dilakukan penanganan yang tepat, wabah Covid-19 bisa memicu benih krisis kesehatan mental yang besar.
PBB juga menyebutkan tekanan psikologis yang meluas dari aspek kesehatan langsung dari virus, konsekuensi dari isolasi fisik, ketakutan akan infeksi, kematian dan kehilangan anggota keluarga, jarak fisik dari orang yang dicintai dan teman sebaya, dan kekacauan ekonomi.
"Sering terjadi kesalahan informasi dan desas-desus tentang virus dan ketidakpastian mendalam tentang masa depan adalah sumber umum dari kesusahan," ujarnya.
"Di setiap komunitas, ada banyak orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya yang ketakutan dan kesepian," katanya.
"Kesulitan emosional di antara anak-anak dan remaja diperburuk oleh tekanan keluarga, isolasi sosial, dengan beberapa menghadapi peningkatan pelecehan, pendidikan terganggu dan ketidakpastian tentang masa depan mereka."
Karena ukuran masalahnya, PBB mengatakan, sebagian besar kebutuhan kesehatan mental tetap tidak tertangani. Ini menunjuk pada kurangnya investasi dalam kebutuhan kesehatan mental dan menyerukan ketersediaan luas kesehatan mental darurat dan dukungan psikologis selama pandemi.
PBB juga mendesak pengembangan layanan kesehatan mental untuk masa depan untuk mendukung pemulihan masyarakat dari Covid-19.
(mdk/bal)