PBB: Israel Hancurkan Separuh dari Seluruh Bangunan di Gaza, Kerugian Capai Rp652 Triliun
Rekonstruksi Gaza membutuhkan waktu sampai 80 tahun.
Rekonstruksi Gaza membutuhkan waktu sampai 80 tahun.
- Tak Hanya di Gaza, Pasukan Israel Hancurkan Puluhan Rumah Warga Palestina di Tepi Barat
- Penyelidikan Resmi PBB: Israel Terbukti Bersalah Atas Kejahatan Perang dan Kemanusiaan di Gaza
- Tentara Israel Tembak Mati Pegawai PBB di Gaza, Konvoi Kendarannya Diberondong Peluru
- PBB: Rekonstruksi Gaza Butuh Waktu 80 Tahun, Jauh Lebih Parah daripada Ukraina
PBB: Israel Hancurkan Separuh dari Seluruh Bangunan di Gaza, Kerugian Capai Rp652 Triliun
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Senin (10/6), agresi Israel ke Jalur Gaza telah menghancurkan lebih dari separuh bangunan di daerah tersebut.
“Kehancuran di Gaza tak terlukiskan,” kata UNRWA di media sosial, dilansir The Cradle, Selasa (11/6).
“Lebih dari separuh bangunan telah hancur," lanjutnya.
"Membersihkan reruntuhan akan memakan waktu bertahun-tahun. Penyembuhan dari trauma psikologis akibat perang ini akan memakan waktu lebih lama lagi."
Secara terpisah, PBB mencatat pengeboman Israel di Gaza menargetkan lebih dari 180 bangunan, menewaskan sedikitnya 400 orang yang berlindung di bawah bendera PBB.
Sebelumnya pada Mei, Program Pembangunan PBB (UNDP) menyatakan perbaikan Gaza akan memakan waktu sekitar 80 tahun.
Abdullah al-Dardari, Asisten Sekretaris Jenderal dan Direktur Biro Regional UNDP untuk Negara-negara Arab, mengatakan upaya-upaya pembangunan ini dapat menelan biaya lebih dari Rp652 triliun.
“Beberapa donatur harus menyadari mereka harus mengambil risiko dengan menginvestasikan sedikit uang,” kata Dardari.
“Itulah sebabnya kami mengatakan mari kita mulai dengan Rp32 triliun (pada awalnya), sebuah proses yang memungkinkan kita untuk menyediakan mata pencaharian yang bermartabat bagi satu juta orang Palestina, yang akan mendorong angka tersebut hingga Rp48 triliun, tetapi tetap saja, itu masih dalam batas yang wajar.”
“Kami dihadapkan pada sebuah dilema, namun tidak ada yang mau menginvestasikan uang dalam jumlah besar di Gaza sebelum mereka melihat proses perdamaian yang serius dan kredibel. Namun untuk melihat proses perdamaian yang serius dan kredibel, sekali lagi, kita tidak tahu apa yang diperlukan."
UNDP mengatakan lebih dari 70 persen rumah di Gaza telah hancur dalam kurun waktu enam bulan dan angkanya bisa mencapai 80 hingga 90 persen jika perang terus berlanjut.
Lebih dari 1 juta warga Palestina melarikan diri ke Rafah, mencari perlindungan dari pemboman, dan kini terpaksa kembali ke reruntuhan rumah mereka yang dulu, setelah serangan Israel ke kota paling selatan tersebut yang dimulai pada Mei lalu.