PBB Sebut Myanmar Belum Aman Buat Kepulangan Pengungsi Rohingya
PBB Sebut Myanmar Belum Aman Buat Kepulangan Pengungsi Rohingya. Namun lebih dari 20 pengungsi Rohingya yang masuk daftar akan pulang mengatakan kepada Reuters, mereka menolak kembali ke Negara Bagian Rakhine, kampung halaman mereka di Myanmar.
Pejabat Mynmar kemarin mengatakan mereka siap menerima kepulangan lebih dari 2.000 muslim Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh pada 15 November mendatang. Sebanyak 5.000 pengungsi akan dipulangkan setelah dicapai kesepakatan antara Myanmar dan Bangladesh bulan lalu.
Namun lebih dari 20 pengungsi Rohingya yang masuk daftar akan pulang mengatakan kepada Reuters, mereka menolak kembali ke Negara Bagian Rakhine, kampung halaman mereka di Myanmar. Bangladesh mengatakan mereka tidak akan memaksa jika pengungsi menolak.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Dimana sebagian besar Rohingya tinggal di Myanmar? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya itu ditemukan? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Apa sebenarnya itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
Dilansir dari laman Malaysia Kini, Senin (12/11), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kondisi saat ini masih tidak aman untuk kepulangan pengungsi Rohingya karena warga Buddha di Myanmar menolak mereka.
Lembaga pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan pengungsi Rohingya seharusnya diizinkan melihat dulu kondisi di Myanmar sebelum mereka memutuskan untuk pulang.
"Tergantung keputusan negara lain, apakah kepulangan ini akan dilakukan atau tidak," ujar Menteri Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman Myanmar, Win Myat Aye dalam jumpa pers di Yangon kemarin, merujuk pada Bangladesh.
"Tapi dari pihak kami harus siap. Kami sudah bersiap," kata Abdul Kalam, komisioner Pemulangan dan Pemulihan Bangladesh. Dia berharap proses ini bisa berlangsung Kamis.
"Sifat sukarela. Tidak ada yang dipaksa untuk pulang," kata dia kepada Reuters.
Baik Myanmar dan Bangladesh sudah setuju akan memulai proses pemulangan lebih dari 700 ribu pengungsi muslim Rohingya pada pertengahan bulan ini.
Baca juga:
PBB: Myanmar belum aman buat pengungsi Rohingya
Saudi diam-diam penjarakan ratusan muslim Rohingya
Australia jatuhkan sanksi kepada petinggi militer Myanmar atas kekerasan Rohingya
India usir tujuh warga Rohingya kembali ke Myanmar
Bangladesh tuding Myanmar sengaja tunda proses repatriasi warga Rohingya
PBB sebut muslim Rohingya masih dicekam ketakutan di Rakhine