Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas
Kelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Kelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
- Hamas Tegaskan Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Gaza, Maka Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata
- Pejabat AS Punya Kesimpulan tentang Hamas yang Sulit Diterima Israel Terutama Netanyahu
- Komandan Militer Israel Naik Jabatan Setelah Bunuh Kakek Palestina di Tepi Barat
- Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas
The New York Times (NYT) melaporkan pada 9 Januari, walaupun agreasi Israel di Gaza telah “menurunkan” kemampuan tempur Hamas, kelompok perlawanan Palestina tersebut masih jauh dari kekalahan.
Menurut pejabat Amerika Serikat kepada anggota Kongres pekan ini, Israel telah “menurunkan kemampuan tempur Hamas namun belum mampu melenyapkan kelompok tersebut, yang merupakan tujuan perang utama pemerintah Israel".
Para pejabat AS juga menyatakan keraguan bahwa menghancurkan Hamas adalah pilihan yang realistis bagi Israel, menurut laporan NYT.
“Mereka beroperasi seperti kekuatan gerilya, tersembunyi di jaringan terowongan yang sulit ditembus. Melemahkan kekuatan tempur kelompok tersebut mungkin merupakan tujuan yang sulit dicapai,” tulis NYT, seperti dilansir The Cradle, Jumat (9/2).
Selama pengarahan intelijen tertutup di Kongres, tidak ada pembicaraan mengenai berapa banyak pejuang Hamas yang terbunuh. Israel mengklaim telah membunuh sekitar 10.000 pejuang Hamas.
“Pejabat intelijen Amerika menahan diri untuk memberikan perkiraan spesifik mengenai berapa banyak pejuang Hamas yang terbunuh, dengan alasan bahwa perkiraan tersebut tidak akurat dan tidak bermakna," menurut laporan tersebut.
Israel menyatakan telah menyerang sebagian besar batalyon Hamas di Gaza dengan serangan yang menghancurkan.
Namun Hamas masih mampu menghadapi pasukan Israel di bagian utara, tengah, dan selatan Gaza. Selain itu, mereka juga dapat menembakkan roket ke permukiman Israel dari beberapa wilayah di Jalur Gaza.
Israel mengumumkan rencana pekan ini untuk pindah ke kota perbatasan paling selatan, Rafah, tempat hampir 2 juta warga Gaza mengungsi dan yang diklaim Tel Aviv sebagai benteng terakhir Hamas.
Pada hari Senin, pemimpin Hamas, Hussam Badran mengatakan “ilusi Israel sioal melenyapkan batalyon Brigade Qassam tidak benar”.
“Pembicaraan semacam ini ditujukan pada pemukim, dan hanya bertujuan untuk meningkatkan semangat mereka. Perlawanan masih beroperasi di seluruh wilayah Jalur Gaza dan mampu menembakkan roketnya, dan semua orang menonton video tersebut,” jelas Badran, mengacu pada video yang diunggah saluran media sayap bersenjata Hamas.
Beberapa faksi perlawanan lainnya – termasuk Brigade Quds Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Martir Al-Aqsa, dan Brigade Mujahidin – juga aktif melawan tentara Israel di Gaza.