Kesaksian Perwira Tentara AS Biadabnya Israel Sengaja Membom Warga & Anak-Anak Gaza, Ungkap Keterlibatan Amerika
Pernyataan mantan perwira militer AS soal kejahatan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.
Seorang tentara wanita Amerika Serikat (AS) bernama Josephine Gilbeau membeberkan kebiadaban tentara Israel terhadap masyarakat di Jalur Gaza, Palestina.
Melansir dari akun Instagram @palestine.pixel, membagikan video pernyataan kekecewaan Gilbeau terhadap kejahatan genosida yang sedang terjadi.
"Memiliki latar belakang sebagai perwira intelligent, saya tahu persis apa itu pertahanan. Saya dapat melihat dengan jelas bahwa ini bukan pertahanan," kata Gilbeau dalam video.
Perwira AS yang sudah 17 tahun mengabdi itu bahkan memutuskan keluar dari militer karena merasa kecewa. Kini, dia aktif menyuarakan soal upaya gencatan senjata.
Dia mengatakan, jika para tentara Israel sengaja menargetkan rumah-rumah yang di dalamnya banyak warga sipil dan anak-anak.
"Kami memiliki teknologi yang memungkinkan kami dengan mudah mengetahui siapa saja yang ada di lokasi gedung-gedung," kata Gilbeau.
"Mereka (Israel) sengaja menargetkan dan mengebom rumah tanpa tahu siapa dan berapa anak-anak yang ada di dalam," tambahnya.
Lebih lanjut, Gilbeau kemudian menyindir para elite politik yang ada di pusat pemerintahan AS yang menurutnya terlibat dalam genosida yang dilakukan Israel.
"Para elit yang duduk di Capital Hill duduk di sana dan berbohong terus menerus," ungkapnya.
"Saya hanya ingin menyoroti salah satu fakta terbesar yang saya alami dalam beberapa minggu terakhir ketika saya datang ke sini. Betapa korupnya pemerintahan kita (AS)," tambah Gilbeau.
Dia menyebut, jika apa yang dilakukan setiap orang di militer AS hanya untuk kepentingan mereka sendiri. Untuk melindungi aset dan uang internal mereka sendiri.
Melalui laman Instagram pribadinya @josephine.guilbeau, perwira militer wanita itu juga aktif menyuarakan dukungannya untuk Palestina.
Mengutip Al Jazeera, ketua Komisi Penyelidikan Internasional Independen mengenai Wilayah Pendudukan Palestina, Navi Pillay, mengatakan Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, kelaparan paksa, pemusnahan, pembunuhan, dan perlakuan tidak manusiawi dan kejam terhadap warga Palestina.
Pillay juga menekankan bahwa selain di Gaza, tindakan serupa juga dilakukan Israel di Tepi Barat. Ia menyuarakan kembali pernyataan kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk yang menyebut kondisi Palestina saat ini semakin parah.