Pejabat Uni Eropa Sebut Israel Danai Hamas Untuk Tujuan Ini
Pernyataan ini disampaikan menjelang pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa bersama perwakilan Israel, Otoritas Palestina, dan negara-negara Arab.
Pejabat Uni Eropa Sebut Israel Danai Hamas Untuk Tujuan Ini
Pejabat tinggi Uni Eropa, Josep Borrell menyatakan secara terbuka Israel mendanai kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Tujuannya adalah untuk melemahkan Otoritas Palestina (PA).
- Reaksi Israel Tahu Hamas-Fatah Berdamai Demi Palestina Bersatu, Langsung Murka Kebakaran Jenggot
- Konflik Palestina dan Israel, Menlu Retno Minta Eropa Dukung Gencatan Senjata di Jalur Gaza
- Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas
- Menlu Israel Sebut Ingin Pindahkan Penduduk Gaza ke Pulau Buatan, di Sini Lokasinya
"Hamas didanai pemerintah Israel dalam upayanya melemahkan Otoritas Palestina," kata Borrell saat menjadi pembicara di Universitas Valladolid, Spanyol, di mana dia mendapat penghargaan gelar doktor kehormatan pada Jumat pekan lalu.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa ini juga menekankan, pendirian negara Palestina diperlukan untuk mengatasi perang yang tengah terjadi di Jalur Gaza.
Foto: John Thys/AFP
"Satu-satunya solusi adalah membentuk dua negara yang berbagi tanah tersebut yang telah mereka tempati selama 100 tahun," jelasnya, dikutip dari Politico, Senin (22/1).
Israel membantah pernyataan Borrell.
"Pak Borrell salah. Jauh dari keinginan untuk memperkuat Hamas seperti yang dituduhkan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyerang Hamas dalam tiga operasi militer skala besar: pada 2012, 2014, dan 2021," kata penasihat kebijakan luar negeri Netanyahu, Ophir Falk.
Falk menambahkan, setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, Netanyahu memerintahkan tentaranya untuk menghancurkan Hamas.
Pernyataan Borrell ini dilontarkan beberapa hari sebelum para menteri luar negeri Uni Eropa dijadwalkan bertemu dengan timpalan mereka dari Israel, perwakilan Otoritas Palestina, dan negara-negara Arab di Brussels, Belgia. Mereka akan membahas agresi Israel di Gaza yang telah menewaskan 24.000 warga sipil Palestina.