Pejabat WHO Yakin Pandemi Covid-19 akan Berakhir Awal 2022
Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge menyampaikan pada Minggu, dirinya yakin wabah virus corona akan berakhir pada awal 2022.
Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge menyampaikan pada Minggu, dirinya yakin wabah virus corona akan berakhir pada awal 2022.
Kepada radio pemerintah Denmark, DR, Kluge mengatakan Covid-19 masih akan menjadi lazim pada 2021, tapi sudah lebih dapat dikendalikan dibanding ketika 2020.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Siapa yang meninggal dunia? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Menekankan bahwa skenario terburuk sekarang telah berlalu, Kluge mengatakan ada lebih banyak informasi terkait virus corona saat ini dibandingkan dengan 2020, ketika virus pertama kali menyebar.
Namun demikian dia memperingatkan, tak ada yang mengetahui masa depan pandemi Covid-19 sebelumnya.
“Virus akan terus ada, tapi menurut saya pembatasan tidak diperlukan. Ini pesan yang optimis,” ujarnya, dikutip dari Anadolu, Selasa (23/2).
Kluge menyampaikan, mutasi virus itu normal dan virus mencoba beradaptasi terhadap seseorang yang terinfeksi, tapi penyebaran cepat mutasi yang menjadi perhatian pihaknya.
WHO, lanjutnya, memantau dengan cermat efektivitas vaksin Covid-19 karena adanya jenis virus yang cepat menyebar, mengatakan vaksin dapat diubah berdasarkan mutasi baru jika perlu dan tidak perlu diproduksi dari awal.
Dia mengatakan mutasi tidak akan membuat virus di luar kendali tetapi menekankan negara-negara yang sistem perawatan kesehatannya sudah di bawah tekanan dapat semakin tertekan, sehingga perlu untuk menanggapi mutasi dengan sangat serius.
Kluge menunjukkan, masalah terbesar akan muncul ketika mereka yang divaksinasi berada di lingkungan yang sama dengan yang tidak divaksinasi, sehingga penjadwalan menjadi faktor yang sangat penting.
Baca juga:
Jalan Masih Panjang untuk Ungkap Misteri Asal-Usul Virus Corona
Penelitian: Orang yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Cukup Disuntik Satu Dosis Vaksin
Sampai 2022 Warga AS Disarankan Tetap Pakai Masker untuk Cegah Penularan Covid-19
Ribuan Orang di Kota Besar Dunia Meninggal karena Polusi Udara Meski Ada Lockdown
Penelitian Israel: Suntikan Pertama Vaksin Pfizer-BioNTech 85 Persen Efektif
Penelitian Jepang: Antibodi Virus Corona Bertahan 3-6 Bulan