Pelaku pembunuhan sadis berantai abad ke-18 berdarah Yahudi
Jack si pencabik (Jack the Ripper) tersohor membantai lima perempuan dengan cara sadis.
Jack si pencabik, merupakan pelaku pembunuhan berantai di Inggris abad ke-18 yang hingga kini identitasnya masih samar. Hingga kini kasus itu masih misterius namun penyelidikan paling baru menyebutkan, Jack seorang Yahudi.
Surat kabar the Jerusalem Post melaporkan, Rabu (10/9), pemecahan kasus ini mengutip laporan seorang detektif berusaha menangani kasus ini 126 tahun lalu melalui bantuan bukti DNA. Secara mengejutkan 99 persen hasil tes menunjuk pada pemuda bernama Aaron Kosminski sebagai pelaku pembunuhan berantai itu.
-
Mengapa pasukan Inggris menjajah Indonesia? Sebab utama penjajahan tersebut bermula dari adanya perjanjian politik Inggris dengan Belanda.Saat itu, Belanda yang tengah dijajah oleh Prancis, di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte merasa kalah dan bangkrut.
-
Di mana sinonim Bahasa Inggris dapat ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (18/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Bagaimana tungau dibawa ke Inggris? Menurut salah satu teori, orang Romawi membawa tungau ke Inggris lewat kasur atau matras jerami mereka.
-
Apa saja yang dirayakan dalam ucapan wisuda Bahasa Inggris? "We've come not to celebrate your achievements, but to celebrate who you are." (Kami datang bukan untuk merayakan pencapaianmu, tetapi untuk merayakan siapa kamu sebenarnya.)
-
Apa yang bikin Sekala jago bahasa Inggris? Sekala, yang semakin jago bahasa Inggris, selalu bikin gemas deh. Dia ngajarin Ditto bahasa Inggris dengan sabar banget, kayak orang dewasa banget deh.
-
Apa inti dari kata-kata berkelas bahasa Inggris yang dibagikan? Kata-Kata berkelas bahasa Inggris di bawah ini bisa Anda baca dan maknai sendiri.
Aaron Kominski seorang Yahudi Polandia yang melarikan diri ke Ibu Kota London dari pembantaian oleh Rusia. Sebenarnya telah lama dia menjadi tersangka pembunuhan mengerikan ini namun belum ada bukti teramat kuat menjerat dirinya.
Salah satu bukti kuat untuk tes DNA yakni selendang yang ditemukan di tubuh korban bernama Catherine Eddowes. Selendang itu mengandung darah korban dan air mani yang belakangan diketahui itu milik Kosminski lewat serangkaian tes dari keturunan keduanya.
Adalah Russell Edwards, seorang pengusaha Inggris membeli selendang di pelelangan dan meminta bantuan ahli forensik Dr Jari Louhelainen dan Louhelainen pun menemukan bukti mirip dengan DNA kedua, korban dan pelaku.
"Kosminski menjadi salah satu dari tiga tersangka paling kuat. Dia menderita sakit mental serius, sering berhalusinasi, dan pembenci perempuan. Dia juga punya kelakuan seks menyimpang yakni selalu masturbasi hingga pingsan. Namun saat itu polisi tak cukup bukti menghukumnya. Dia hanya dikirim ke rumah sakit jiwa dan menghabiskan waktunya di sana seumur hidup," ujar Edwards.