Sederet Pembunuhan Sadis Sepanjang Bulan Oktober 2024, Motif Pelaku Tak Segan-Segan Habisi Korban
Dirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Dalam rentang satu bulan terakhir, masyarakat Indonesia sudah dihebohkan oleh sederet kasus pembunuhan sadis.
Dirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah, antara lain:
Pembunuhan Mayat Perempuan Tanpa Kepala di Muara Baru
Penemuan mayat wanita tanpa kepala berinisial SH (40) di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa (29/10) diketahui dilakukan oleh tersangka bernama Fauzan Fahmi (43).
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan kronologi aksi sadis Fauzan dilakukan pada Minggu (27/10).
Wira mengatakan kejadian pembunuhan terjadi pada Minggu (27/10) malam. Sebelumnya pada 27 Oktober pukul 09.00 WIB FF dan SH sempat bertemu di Hotel Aceh Besar, Muara Karang, Jakarta Utara untuk mengambil pesanan ikan tuna yang diminta SH kepada FF.
Namun, ketika bertemu FF tidak membawa ikan tuna yang dipesan dan meminta agar SH mengambil ikan ke rumahnya.
Saat bertemu di hotel, keduanya sempat melakukan hubungan badan sebanyak satu kali. Wira mengatakan keduanya memang memiliki hubungan terlarang sejak tahun 2020, hubungan keduanya bahkan diketahui oleh Istri dari pelaku.
Kemudian malam hari sekitar pukul 21.00 WIB SH datang ke rumah FF untuk mengambil ikan. Saat tiba, FF menawarkan SH untuk naik ke lantai dua rumahnya. Namun, SH menolak dan mengeluarkan kata-kata yang menyinggung FF dengan menghina istri dan ibu FF adalah seorang pelacur.
Karena tersulut emosi, FF lalu mencekik SH hingga lemas. Setelah pingsan, FF membaringkan SH di jalanan depan rumahnya dan kembali mencekik SH selama 20 menit.
Tak puas, FF lalu mengambil pisau dan memenggal leher SH selama 2 menit. Kepala korban lalu dimasukkan ke dalam plastik.
Tak sampai disitu, FF bahkan mengupas kulit jari telunjuk dan jempol korban untuk menghilangkan identitas korban. Jasad korban lalu dibawa ke kamarnya di lantai dua dan ditutup menggunakan selimut.
Sekitar pukul 23.00 Wib FF lalu membuang kepala korban di selah-selah belakang rumah warga di Jalan Polair, Pintu Air, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Keesokan harinya, pada Senin (28/10) sekitar pukul 22.00 WIB jasad tubuh korban yang sudah dibungkus menggunakan selimut serta gabus, kardus, dan karung lalu dibuang di atas perairan Danau Muara Baru, belakang SPBU Muara Baru.
Wira mengatakan jasad tubuh korban pertama kali ditemukan oleh salah satu petugas SPBU pada Selasa (29/10) sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung dilaporkan ke Polres Tanjung Priok.
Kemudian kepala korban ditemukan sekitar 400 meter dari lokasi penemuan jasad korban, yakni di belakang perumahan warga di Jalan Polair, Pintu Air, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Suami Tikam Istri Gara-Gara Cemburu
AHT (46) nekat menikam istrinya, HS (46) sebanyak lima kali tusukan hingga tewas.
Kejadian terjadi pada Sabtu (2/11) sekitar pukul 21.00 WIB ketika HS sedang berkaraoke sambil melakukan siaran langsung di Facebook di rumah mereka, Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sergai, AKP Donny P. Simatupang, mengatakan menurut keterangan pelaku, dia nekat menikam istrinya lantaran AHT terbakar api cemburu.
“Dalam pemeriksaan pelaku mengaku bahwa tindakannya karena sakit hati dan cemburu. Merasa istrinya sering berkomunikasi dengan mantan suaminya," kata Donny.
Sebelumnya polisi berhasil menangkap AHT pada Minggu (3/11) sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu pelaku bersembunyi di rumah kerabatnya di Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Sergai.
Pembunuhan Bayi Prematur Diduga oleh Orang Tua Kandung
Bayi prematur laki-laki berusia 7 bulan diduga menjadi korban pembunuhan oleh orang tuanya. Korban diduga dikubur hidup-hidup oleh orang tuanya.
Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Agil Syahril menuturkan bayi malang ini mulanya ditemukan oleh seorang saksi yang sedang berziarah ke makam sang ayah di TPU Kebon Gede, Kampung Tegal RT01/07, Desa Curug Wetan, Kabupaten Tangerang.
Saat itu saksi curiga karena melihat gundukan tanah di sekitar makam orang tuanya dan mencium bau tidak sedap.
"Karena curiga saksi A menghubungi rekannya dan mereka mencoba untuk mencari tahu apa yang ada di dalam gundukan tersebut, setelah dikorek dengan menggunakan batang kayu singkong dan melihat kain warna abu-abu selanjutnya dikorek kembali melihat kaki bayi berikut ari-arinya yang diperkirakan baru lahir berjenis kelamin laki-laki,” ujar Agil.
Jasad bayi malang itu kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, untuk menyelidiki lebih lanjut. Hasil otopsi bahwa bayi berjenis kelamin laki-laki, lahir prematur berusia 7 bulan dalam kandungan.
Hingga kini Reskrim Polsek Curug masih memburu pelaku yang diduga merupakan orang tua dari korban dan terus melakukan proses penyelidikan lebih dalam.
Pembunuhan Pria Kebun Jeruk
Mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan tergeletak di kebun jeruk komplek Taman Bahari Majapahit, Kelurahan Pulorejo, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Mayat diduga korban pembunuhan karena banyak luka pada tubuhnya.
Korban diketahui bernama Abid Yuliandi Muyafa (38) beralamat di Perumtim Jalan Merapi V, RT. 4, Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rudi Zaeny mengatakan, pengidentifikasian mayat dilakukan dengan memindai sidik jarinya menggunakan Mambis (pendeteksi sidik jari).
Identitas korban juga diperkuat dengan keterangan kakak kandung korban yang tinggal di Surabaya.
“(Korban) Tidak kerja dan tidak punya ponsel. Sehari-hari membantu tetangga-tetangganya. Dia keterbelakangan mental, makannya juga dari tetangganya. katanya, Minggu (3/11).
Sebelumnya korban ditemukan di kebun jeruk Lingkungan Balongcangkring 2, Kelurahan Pulorejo, posisinya tengkurap tepat di bawah Jalan Ir Soekarno.
Hasil identifikasi pihak kepolisian, ditemukan luka sayat di bagian perut korban akibat senjata tajam. Selain itu juga terdapat luka lecet di kaki sebelah kiri bawah lutut. Dengan adanya luka tersebut, Abid diduga tewas dibunuh.
Pembunuhan Wanita oleh Sang Kekasih
Pengusaha pabrik bihun, Joe Frisco Johan (36) tega membunuh dan menyuruh kaki tangannya untuk membuang mayat pacarnya, Mutia (25) demi memenuhi hasrat seksualnya.
Jasad korban mulanya ditemukan oleh petugas penyapu jalan di depan Taman Hutan Raya (Tahura), Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Selasa (22/10/2024) sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat ditemukan, jasad korban ditemukan dalam tas dan dibungkus kain sprei dengan kondisi tubuh korban dipenuhi sejumlah luka.
Ditreskrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena mengalami pendarahan hebat usai dianiaya oleh pelaku. Pembunuhan itu terjadi di rumah pelaku di Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Minggu (20/10).
"Dari hasil penelusuran kami, bahwa korban atas nama MP ini diduga meninggal karena kehilangan darah dan ada luka-luka di bagian badan dan kepala. Hasil autopsi meninggal karena luka di kepala dengan pendarahan," jelasnya.
Dia menyebut motif pelaku adalah untuk memenuhi hasrat seksualnya dikarenakan setiap akan melakukan hubungan badan, pelaku selalu menganiaya korban terlebih dahulu.
"Motif dari pembunuhan ini adalah biasanya sebelum berhubungan badan tersangka melakukan tindakan kekerasan dengan cara sedikit melukai badan korban. Ya mungkin ini adalah fantasi atau imajinasi pelaku sebelum melakukan hubungan badan," ujarnya.
Setelah melakukan identifikasi polisi kini menahan 5 orang tersangka yang melibatkan 2 oknum polisi. Kelimanya adalah Joe Frisco Johan (36) selaku pelaku utama, Sahrul (51), Edy Iswady (56) serta dua anggota polisi bernama Jeffry Hendrik dan Hendra Purba.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin